Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Australia Taman Firdaus Bagi yang Hobi Membaca

3 Agustus 2021   19:35 Diperbarui: 3 Agustus 2021   19:44 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabloid Parents Paper / gratis / Dokumentasi pribadi 

dokpri
dokpri

Mondar mandir mengelilingi supermarket Spudshed ini lumayan cape, padahal dulu saya pelari marathon semasa masih mudah. Tapi kini jalan 5 kilometer saja sudah butuh istirahat. Ada bangku empuk yang disediakan di ruang tengah.

Maka sebelum beranjak pulang, kami duduk beberapa menit disana untuk melepaskan lelah. Tetiba pandangan saya tertuju pada tulisan "Free" Nah, yang namanya orang Indonesia tentu saja rasa ingin tahu, apa sih yang free tersebut? 

Ternyata Tabloid "Parent" Maka sambil duduk melepaskan lelah saya ambil satu eksemplar untuk dibaca Ternyata kontennya sangat menarik. Karena itu sehabis membaca tabloid tersebut saya bawa pulang.

dokpri
dokpri

Walaupun Gratis Tapi Warga Tidak Tertarik 

Sudah beberapa kali saya  bingung ,menyaksikan anak anak disini,sudah disediakan buahan gratis di mall bagi anak anak yang ibunya lagi berbelanja,eee tak tampak seorangpun yang tergerak hatinya untuk mengambil. Nah begitu juga dengan majalah dan tabloid, dikasih gratis, hanya satu dua orang yang mau mengambilnya dan itupun kebanyakan adalah orang yang berasal dari Asia ,termasuk orang Indonesia. Padahal jelas ditulis FREE,jadi tidak perlu pake minta minta . 

dokpri
dokpri

Tapi buat apa mikirin  hal tersebut ya, Yang penting ,dapat majalah gratis ,ya lumayanlah. Hobi dapat terpenuhi,tanpa harus mengeluarkan dana.  Sesungguhnya masih banyak lagi majalah gratis. Awalnya dulu saya rajin mengumpulkannya,tapi setelah bertahun tahun seluruh rak buku sudah penuh .Maka saya hanya baca ditempat dan kemudian saya letakkan kembali .

Kalau berminat membangun perpustakaan pribadi,tidak  perlu tunggu uang tabungan berjibun,karena ada toko buku second hands yang menjual buku sangat murah, Atau borong buku saat ada penjulalan buku,persatu kantong kresek,dengan harga 5 dollar. 

Seandainya di Indonesia hal semacam ini diterapkan,yakni bagi bagi majalah dan tabloid gratis, pasti penerbitnya tidak perlu bersusah payah membayar loper untuk mengantarkan dari rumah kerumah. Seperti misalnya Joondalup Times,yang merupakan Tabloid  khusus untuk daerah Joondalup,setiap 2 minggu diantarkan kerumah  dan tidak perlu membayar apapun.Mudah mudahan kelak ,dapat diterapkan juga di tanah air kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun