Nonstop Menulis Selama Hampir 9 Tahun
Salah satu sifat saya yang sudah mengakar dalam diri sejak masih muda  adalah :"Tidak pernah mau mengalah " ,tapi kalau akhirnya saya kalah,saya siap menerima kekalahan,tanpa menyalahkan siapapun.Â
Sebagai contoh,saya dulu pernah ikut lomba lari marathon antar sesama  siswa  SMA  ,tapi walaupun sudah berlatih sungguh sungguh,saya kalah dan hanya menempati nomor 2 . Saya  kecewa pasti,tapi dapat menerima kekalahan ini dan berlatih lebih keras lagi.Â
Sewaktu pemilihan Ketua OSIS di SMA don Bosco, saya hanya  kalah 3 suara,sehingga hanya jadi Wakil Ketua  Lagi lagi saya kecewa,tapi menerima kekalahan ini.  Kisah lain,selama 2 tahun saya berlatih angkat berat di Appolon Barber Club dan nama saya sudah terdaftar sebagai salah seorang Lifter untuk ikut Pertandingan Se-Sumatera Barat.Â
Tapi beberapa hari sebelum pertandingan dimulai,saya jatuh dari pohon,sehingga tidak dapat ikut lomba. Â Syukur dalam hal percintaan saya keluar sebagai Pemenang dan saya terus mempertahankan "kemenangan " ini sepanjang hayat .
Belajar dari berbagai kekalahan dan kekecewaanÂ
Belajar dari kekalahan dan kekecewaan yang pernah saya alami sejak masih muda,maka saya lebih fokus dalam mencapai goal dalam kehidupan dan tidak ada kata menyerah dalam kamus hati .Â
Buktinya,satu satunya  yang mengelilingi hampir seluruh kota di Nusantara dari Sabang hingga Merauke , untuk mengajar tekhnik Reiki adalah kami berdua.  Ada puluhan orang yang mencoba,tapi hanya mampu bertahan sesaat .Begitu mengalami ketekoran ,terus berhenti .Â
Ada  lebih dari 40 institusi yang bergerak dibidang terapi ,pada sekitar tahun 2000 ,tapi yang mampu bertahan hingga kini hanya 2 institusi ,yakni yang satu dibawah pimpinan saya dan satu lagi dipimpin putra kami.Â
Saya mendirikan yayasan pada tahun 1998 berdasarkan akta notaris Pegi Natael SH di Bandung,jadi hingga kini sudah 23 tahun dan masih tetap eksisÂ
Kembali ke Judul
Sifat "tidak mau mengalah " ini ,karena sudah mengakar dalam diri sejak masih muda,terbawa hingga saya mulai menjadi Penulis. Saya targetkan bagi diri sendiri,10 buku diterbitkan oleh Grup Gramedia dan dengan tekun dan fokus terus menulis.
Bersyukur kepada Tuhan ,10 judul buku saya diterbitkan oleh PT Elekmedia Komputindo di Jakarta. Tidak satupun naskah saya yang ditolak,walaupun pada awalnya saya harus bolak balik 6 kali ke kantor Gramedia di Gedung Kompas di Jakarta
Begitu juga ,saat mulai menulis di Kompasiana ,hampir sembilan tahun lalu, saya pantang menyerah. Walaupun sempat beberapa tulisan  saya dihapus ,karena melanggar ketentuan ,saya tidak pernah putus asa  .
Prinsip yang saya terapkan:
- fokus
- disiplin diri
- jangan pasang target terlalu tinggi untuk tulisan kita
- siapkan draft yang siap tayang,in case kita sangat sibuk
- jangan cengeng ,sikit sikit ngambek dan berhenti menulis
- terus belajar dengan banyak membacaÂ
- catat setiap kesalahan , agar jangan terulang lagi
- tulisan yang bagi kita bagus,belum tentu dinilai bagusÂ
- hindari menulis dalam kondisi emosiÂ
- menulislah tanpa beban
Semoga tulisan ini,mampu menjadi inspirasi bagi penulis Pemula dan menjadi penyemangat bagi Penulis lama ,yang sempat patah arang, karena ada tulisannya yang dihapus. Â
Seandainya ,setiap artikel yang ditayangkan,dapat menginspirasi satu orang pembaca saja,maka berarti sudah  ada 5.7 juta kebaikan yang sudah dibagikan melalui KompasianaÂ
Jangan pernah berpikir :"Saya sudah tua, mana mungkin menulis terus?" Â Silakan bandingkan dengan usia kami berdua .
keterangan: Tulisan ini diikut sertakan dalam Lomba Sejuta Kebaikan
Â
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI