Menjadi Tumpuan Tempat Pembuangan Sampah
Minggu ini sudah beberapa artikel membahas tentang sungai yang bening yang sungguh menghadirkan pesona tersendiri. Tempat yang indah untuk dikunjungi dan sekaligus menjadi tempat kreasi keluarga dan sarana olahraga bagi anak-anak. Â Menyaksikan foto-foto terpajang, sungguh sangat menyentuh kelubuk hati terdalam. Membayangkan seandainya di seluruh tanah air, warga dan pemerintah setempat bersatu hati menjaga kebersihan sungai .
Tapi wajah saya yang tadinya berbinar-binar, tetiba terbayang wajah Kali Ciliwung yang telah dinodai oleh warganya sendiri dan sama sekali tidak menunjukan reaksi dari pemerintah setempat. Â Bahkan begitu tega hati ada yang memancangkan Sang Saka Merah Putih di tumpukan sampah yang penuh sesak di kali tersebut .Â
Sebagai salah seorang warga Indonesia yang tinggal di Kemayoran, maka hampir setiap hari saya menyaksikan pemandangan mengerikan ini. Bendera ini terpancang dalam selokan di Jalan Utan Panjang, yang menyambung dengan jalan H. Uung.  Di mana tidak jauh dari sana, setiap hari ada pekerja dari Dinas Kebersihan yang membersihkan  kali tersebut hampir setiap hari.
Tapi seakan akan hal ini sudah merupakan pemandangan yang biasa saja. Tak ada yang tergerak hatinya. Bahkan setelah gambar saya postingkan,orang orang yang selama ini mengaku siap mati demi Indonesia tercinta, tampaknya menganggap masalah Merah Putih dalam selokan, adalah yang yang biasa saja.
Syukurlah Ada Warga Yang PeduliÂ
Bersyukur salah seorang Kompasianer yang juga adalah salah seorang PNS, terketuk hatinya dan menulis :
Dwi Raditya PrimariantoÂ
Yth Pak Tjip.
Ijin picturenya saya copy untuk di share ke teman SUDIN Kebersihan (kec. Terkait lokasi) boleh?
Jadi kalau sampahnya bersih Benderanya bisa diangkat.
Namanya usaha saya patut coba ya Pak.
Saya termasuk warga Provinsi DKI NKRI. ( jadi malu.)
Salam Hangat
Meniru sebait lagu Bengawan Solo, riwayatmu dulu... maka tulisan ini juga menggambarkan sewaktu saya masih tinggal di Mediteranean Lagoon Apartement. Semoga Kali Ciliwung yang kini sudah dibersihkan dari tumpukan sampah dan dikembalikan harkatnya sebagai sebuah sungai yang airnya mengalir.Â
Dan tentu saja tak kalah pentingnya, jangan lagi ada Bendera Merah Putih yang dibiarkan terpancang dalam tumpukan sampah. Dari jauh, saya hanya dapat berharap dan berdoa kini semuanya sudah lebih baik
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H