Sebuah Berita Gembira Bagaikan Seteguk Air di Padang Pasir di Era Corona Ini
Betapa kerasnya usaha untuk tidak lagi membaca berita yang membuat perasaan semakin tidak nyaman,tetapi dalam praktiknya tidaklah semudah mengatakannya. Menghindarkan baca media sosial tentang kematian akibat corona  atau memilih sebagai Silent Member di WAG juga tidak masalah. Tetapi pada saat ada  pesan masuk via japri dari sahabat sendiri,apa iya tega untuk mendelete atau mengabaikannya? Â
Sebagai seorang manusia yang memiliki hati,ya mustahil dapat mengabaikan pesan dari orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Bukan membutuhkan dana,melainkan perhatian dan saran  serta dukunngan moral .Â
Karena itu,betapapun kerasnya upaya untuk tidak terhanyut dalam berbagai berita mengerikan tentang covid,tidaklah mungkin melepaskan diri . Karena kita adalah makluk sosial .Â
Lho judulnya lain kog isinya melantur kesana kemarin?
Kembali ke Judul
Pada saat suasana hati saya sedang rusuh,karena ada lagi sahabat baik yang sedang kritis, tetiba mata saya tertuju pada sebuah pesan masuk dari ananda Ari Budiyanti . Isinya "Selamat siang Ayahanda.Tulisah Ayahanda masuk Tren pekan ini". Sejujurnya, walaupun sudah hampir sembilan tahun menulis di Kompasiana,hingga saat ini saya tidak tahu persis apa yang dimaksudkan dengan "Tren Pekan Ini".
Tapi ucapan "Selamat" sudah berarti sesuatu yang menggembirakan hati. Merupakan seteguk air ,pada saat kehausan di Padang Pasir. Dengan perasaan masih terbungkus rasa heran, saya mencoba membaca ulang  tulisan yang berjudul "Bakat seni masuk jurusan fisika dan lulus cumlaude "
Surprised bagi saya,karena tulisan ini pada awal di posting hanya dibaca sekitar 100 pembaca ,tapi tetiba kini sudah berubah menjadi 4300 .Hal yang selama sepanjang tahun ini,belum pernah saya alamiÂ
Terima kasih kepada ananda Ari Budiyanti,yang telah berbaik hati menyempatkan mengirimkan berita gembira ,disaat saat suasana hati saya lagi galau karena berturut turut kehilangan adik sepupu dan kemudian sahabat baik saya. Dan kini satu lagi sahabat baik saya sedang dalam perawatan intensif akbibat Covid. Â