Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Mencegah Terjadinya Penuaan Dini

13 Juli 2021   20:14 Diperbarui: 14 Juli 2021   04:54 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah Mengisi Waktu  Dengan Hal Yang Mengembirakan 

Salah satu penyebab terbesar orang mengalami penuaan dini adalah karena merasa jenuh menjalani hidup sehari hari yang merupakan perjalanan hidup yang monoton . Kalau dianalogikan hidup ini seperti musik,maka alangkah membosankan bila mendengarkan nada yang itu ke itu juga. 

Sewaktu masih muda,sejak dari pagi sudah sibuk. Begitu bangun ,buru buru mandi,sarapan dan beangkat kerja. Baru sore hari kembali menuju ke rumah. Tidak sedikit ,yang jarang ada kesempatan untuk memiliki waktu bermain bersama anak anak mereka. Karena subuh sudah berangkat ke tempat pekerjaan ,sementara anak anak masih tidur. Ketika pulang dimalam hari,anak anak sudah tidur .Hari terasa berjalan begitu cepat . 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tetapi ketika mulai memasuki usia pensiun, karena sudah  tidak perlu lagi ke kantor,maka kalau biasanya subuh sudah bangun,kini jam 09.00 atau mungkin jam 10.00 baru bangun. 

Begitu bangun merasa bengong,karena tidak tahu mau mengerjakan apa? Mulai menjalani hidup yang  uring uringan dan hal ini berlanjut sepanjang hari. Akibat kehilangan kegairahan hidup,maka terjadilah penuaan dini.  Bangun pagi jam 9.00  sudah semporongan dan usia baru 65 tahun,pembicaraan sudah tidak menyambung lagi. Mata sudah tidak mampu membaca tulisan di Ponsel, tangan sudah gemetaran 

Karena itu banyak teman teman yang usianya jauh dibawa saya merasa heran,saya dan isteri setiap hari ,sibuk kesana kemari. Disamping olahraga,juga berkunjung keberbagai lokasi wisata ,maupun taman taman bunga. Salah satu pertanyaan yang paling sering adalah :" Om masih bisa nyetir sendiri " 

Dan sambil bercanda saya jawab:" Masa nyetir berduaan?"

Di Australia mana ada pembantu rumah tangga ataupun Sopir pribadi. Semua kegiatan ,kami kerjakan secara mandiri. Sejak mulai dari berbelanja bahan kebutuhan dapur dan mengurus kebun mini kami dibelakang rumah

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ikut Berbagai Kegiatan Sosial 

Di Australia,tidak lazim orang duduk ngerumpi atau gosip mengosip. Umumnya ,kalau ada sahabat yang datang bertamu,maka cerita adalah sekitar mau ikut kegiatan sosial  ataupun rencana mau jalan jalan bersama. Tidak pernah orang membicarakan masalah politik apalagi sampai mengosipkan siapapun

Dalam kegiatan sosial.kami memilih ikut bergabung dengan kegiatan para warga Senior,karena ceritanya akan menyambung dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kondisi usia kami. Seperti terlihat pada gambar.isteri saya ikut salah satu kegiatan sosial untuk membantu para pengungsi dan sekalian saya ikut membantu apa adanya. 

Semua kegiatan sama sekali tidak ada honor apapun. Paling  hanya disuguhi secangkir kopi dan sepotong kue ,yang dibawa masing masing dari rumah. Biasanya dalam kegiatan sosial,kami membawa Nasi Goreng dan rendang Padang 

Dengan ikut serta berbagai kegiatan sosial,kami sungguh menikmati hari hari kami dengan suasana gembira .Kalau ada kegiatan yang diselanggarakan oleh komunitas Indonesia,apapun bentuknya,kami memastikan akan ikut. Membuka diri ,terhadap pergaulan dengan warga lokal ,memperluas jaringan pertemanan kami. 

Ikut beradaptasi dengan berbagai kegiatan sosial ,sama sekali tidak kehilangan citra diri sebagai orang Indonesia. Kalau dalam pertemuan warga lokal minum wine,kami memilih  minum secangkir Capucinno dan tidak ada yang merasa aneh Dengan padatnya acara kami sehari harian,kami sama sekali tidak pernah merasa diri sudah tua.  Hal ini merupakan cara terbaik untuik mencegah agar tidak terjadi penuaan dini. Orang mulai menjadi tua,pada saat ia berpikir bahwa dirinya sudah tua. 

Kami tidak ingin hidup kami menjadi beban bagi anak cucu,karena itu kami merawat diri secara maksimal.Usia boleh terus bertambah,tapi kami tetap sehat lahir dan batin. 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun