Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Dalai Lama Disayangi Begitu Banyak Orang?

8 Juli 2021   17:37 Diperbarui: 8 Juli 2021   17:41 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenangan Audiensi Bersama Dalai Lama

Sehubungan dengan Hari Ulang Tahun Dalai Lama ke 14 ,kemarin merayakan hari ulang tahun ke 86,maka saya tergerak untuk menuangkan sekilas kenangan indah ,atas perjumpaan kami di Melbourne beberapa tahun yang lalu

Ada banyak tokoh tokoh dunia yang menjadi panutan orang banyak. Kata :"banyak "disini tentu bukan dimaksudkan dengan ribuan atau ratusan ribu orang,melainkan puluhan juta orang di dunia. Saya dan isteri beruntung,memiliki kenangan indah ,tentang Dalai Lama ,sewaktu mendapatkan kesempatan audiensi dengan tokoh dunia ini yakni Dalai Lama ke XIV,yang aslinya bernama Tenzin Gyatso. 

Dalai Lama 14.Dalai Lama X1V ,yang nama aslinya adalahTenzyn Gyatso,adalah seorang kepala negara ,yang justru tidak memiliki negara secara de facto. Tetapi tetap merupakan salah satu Pimpinan dunia dan sekaligus merupakan pimpinan tertinggi spiritual Tibet. Lazimnya,didepan nama Dalai Lama,didahului dengan kata "His Holiness" ,jadi lengkapnya His Holiness the X1Vth Dalai Lama,Tenzin Gyatso. Kata "dalai lama" dalam bahasa Tibet berarti :" the ocean of the wisdom" atau diterjemahkan secara bebas:" Samudra Kebijakan".Pada tahun 1989, Pimpinan Spiritual Tibet dan sekaligus salah seorang tokoh,yang meninspirasi dunia ini, meraih Hadiah Nobel untuk Perdamaian Dunia,di Oslo.

Banyak Persayaratan Harus Dipenuhi

Untuk bertemu dengan sosok penerima Hadiah Nobel Perdamaian dunia ini,memang tidak mudah. Tetapi ,seperti kata peribahasa :"Where there is a will.there is a way " Dimana ada kemanuan,pasti disana akan ada jalan.  Setelah masa penantian yang cukup panjang Suatu waktu dapat kabar dari puteri kami bahwa Dalai Lama akan  akan datang di Melbourne. hadir dalam acara dialog terbuka tentang perdamaian dunia.Kesempatan inilah yang sudah lama kami nantikan. Maka kami minta puteri kami untuk untuk menanyakan syarat syarat agar dapat ikut  hadir dalam dialog tersebut.

Ternyata ,tidak semudah seperti yang saya bayangkan.  Ada beberapa persyaratan yang harus dipernuhi ,antara lain:

  1. data data pribadi kami 
  2. alamat dan nomer telepon di Australia.
  3. scanning  I.D .

Kemudian ada telpon dari Panita yang melakukan check and recheck,apakah benar kami tinggal di alamat sesuai yang tertulis di I.D kami. Syukurlah setelah menunggu sekitar seminggu,kami dinyatakan :"lulus" dan boleh hadir Dan kami dikirimi 2 Undangan ,yang sekaligus berlaku sebagai Kartu Tanda Pengenal Karena semua sudah terkonfirmasi,maka kami mantap untuk memesan tiket pesawat Virgin Blue ,untuk Returns ticket ,yakni :Sydney - Melbourne pulang pergi Penerbangan Sydney -- Melbourne ,hanya memakan waktu kurang lebih satu jam dan  15 menit.Dari Bandara kami langsung ke penginapan di University Apartement,yang lokasinya berdekatan dengan acara .

Melalui pintu no.10 kami diantarkan langsung kekursi yang sudah diberi nomer.Kami beruntung dapat tempat yang langsung berhadapan dengan Dalai Lama.

Pertemuan Yang Bersejarah Bagi Kami Berdua

Tiba tiba tampak  sosok Dalai Lama muncul,diiringi beberapa staf,sambil melambaikan tangan dan tersenyum lebar. Dan tanpa ada yang memberikan komando,semua hadirin berdiri untuk menghormati  Tampil elegant,tapi jauh dari keangkuhan Hening sejenak dan sesaat kemudian tepuk tangan memenuhi seluruh ruangan. Dalai Lama mengangkat tangannya sambil tersenyum,baru hening kembali..Kalau mau diceritakan semuanya,tentu saja akan terlalu panjang.Karena itu izinkalah saya hanya mengutip.inti dari pesan moral yang disampaikan oleh Dalai Lama:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun