Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Momentum yang Paling Unik Terlewatkan

3 Juli 2021   21:21 Diperbarui: 3 Juli 2021   21:31 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi di jepret dari pp Kompasiana

Angka Total Artikel Sama Dengan Total Angka Keterbacaan 

Kalau menyamakan skor dalam pertandingan sepak bola,sudah sangat sering kita dengarkan. Menyamakan total jumlah setoran di bank juga bukan perkara aneh. Menyamakan total sumbangan juga gampang,tergantung mau nggak sponsor mengeluarkan dana lebih ? . 

Sebagai contoh, total artikel saya pada hari ini adalah 5.695  dan ada Kompasianer lainnya yang ingin menyamakan skor total artikelnya dengan angka yang tercantum disamping Profile saya ,juga sama sekali tidak masalah,tergantung mau nggak menulis secara marathon dan berkesinabungan ? Tapi menyamakan total nilai pembaca ?

Hal ini agaknya tidak ada dalam logika matematika. Karena kita tidak dapat mengatur orang untuk membaca tulisan kita. Karena setiap orang berhak membaca tulisan yang sesuai seleranya. 

5.696 - 5.695,086

Malam ini tetiba pandangan mata saya tertuju pada score yang tertera di samping Photo Profile saya ,yakni :

Total artikel  : 5.696               

Keterbacaan : 5.695 .          

Berarti beberapa jam yang lalu,saya telah melewatkan sebuah momentum yang paling unik bagi saya sebagai salah seorang Penulis di Kompasiana ini. Maksudnya beberapa saat yang lalu,4 angka total artikel saya ,persis sama dengan 4 angka keterbacaan ,yakni 

5.695 - 5.695 

Tetapi karena saya kurang jeli,maka momentum unik tersebut terlewatkan  dan tidak tahu kapan lagi akan berotasi dan kembali menghadirkan score yang persis sama angkanya . Karena artikel saya akan terus bertambah,minimal satu artikel sehari.sementara itu angka keterbacaan akan semakin tertinggal   

Saya tidak tahu apakah mungkin ada sahabat Kompasianer lainnya yang juga pernah mengalami hal yang sama dengan yang saya alami. Hal sekali lagi mengingatkan saya,bahwa apa yang penting bagi kita,belum tentu penting bagi orang lain. Sebaliknya hal hal semacam ini,mungkin tidak ada artinya bagi orang lain,tapi bagi saya pribadi sungguh merupakan sebuah pengalaman unik, bahwa empat angka dari total artikel saya selama menulis di Kompasiana dalam kurun waktu mendekati angka sembilan tahun,ternyata bisa sama dengan empat angka dari total keterbacaan tulisan saya.

Bilamana ada sahabat Kompasianer yang memiliki pengalaman yang sama,tentu saja kita nantikan  tulisannya.Walaupun bukna hal penting,tapi merupakan sebuah keunikan tersendiri ,setidaknya bagi diri saya pribadi

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun