Dokumentasi pribadiÂ
Diantara Sekitar Seratus Orang Dari Berbagai Suku Bangsa
Di Australia dalam acara saling kenal adalah suatu hal yang tabu menanyakan :"Anda warganegara mana?" Â Juga tidak pernah ada yang berani bertanya:"Anda sudah warganegara atau cuma penduduk?" Â Kecuali sudah saling kenal baik. Mengingat yang dinamakan :"Orang Australia " itu terdiri dari lebih 7o suku bangsa di dunia,
Pertanyaan yang lazim adalah :"Where do you come from?" atau "Where do you from?" atau terkadang ada juga yang bertanya :"What are your native country?" Intinya sama ,yakni:"Maaf,anda berasal berasal dari negara mana?"
Nah,kemarin dalam acara makan malam bersama,sebelum acara makan dimulai,para undangan diberikan kesempatan untuk saling kenal.Maka kami tidak hanya menyalami sesama tamu yang duduk semeja,tapi juga kiri dan kanan. Ada yang berasal dari Afrika,Amerika Serikat. Belanda ,Jerman,Perancis ,Rusia ,Vietnam,Philipina dan seterusnya. Hanya kami berdua orang Indonesia.
Setiap Orang Indonesia Yang Berada Diluar Negeri adalah Duta Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
Walaupun tidak ada aturan tertulis ,tapi faktanya,setiap orang Indonesia yang berada diluar negeri,baik yang sekedar traveling,maupun yang sudah menetap seperti kami berdua ,sesungguhnya membawa nama bangsa dan negara Indonesia . Buktinya apa? Bila terjadi suatu hal yang buruk,seperti tertangkap naik kereta api tanpa tiket atau ada mahasiswa  yang tertangkap memasang camera pengintai di kamar mandi wanita ditempat ia kost.maka berita yang tersebar adalah :"Seorang mahasiswa asal Indonesia tertangkap.... bla bla bla" .Padahal boleh jadi mahasiswa tersebut sudah bukan lagi warganegara Indonesia.
Begitu juga dalam hal positif,seperti kemarin komentar yang kami dengar dari para tamu yang sama sama berada dalam ruangan makan malam bersama"I like Indonesia,!" I like Bali ,very beautiful" dan seterusnya. Sebagai salah satu dari 245 juta orang Indonesia,tentu saja kami ikut bangga ,orang menyukali Indonesia.Â
Saya dan Isteri Berbagi Tugas
Karena orang Indonesia hanya kami berdua saja diantara sekitar seratus orang tamu yang hadir,maka terpaksa kami bagi tugas. Isteri saya melayani tamu tamu wanita yang bertanya tentang masakan Indonesia ,tentang Nasi Goreng dan Rendang .Dan mengenai masak memasak,sebagai orang Padang,tentu saja isteri saya  sudah menguasainya.Â
Karena sudah lebih dari setengah abad menunasikan tugas di dapur,untuk urusan masak memasak. Sementara isteri saya sibuk menjawab pertanyaan kiri dan kanan, tugas saya adalah menjelaskan,bahwa Indonesia bukan cuma Bali dan Lombok.  Karena sebagian besar orang Australia,hanya  tahu  tetang  pulau  Bali .Tidak ada yang tahu,bahwa di Pulau Sumatera juga banyak destinasi wisata yang menarik dan begitu juga di berbagai pulau lainnya.
Mengimbangi Gaya Bicara
Kalau lawan bicara asyik bercerita ,maka alangkah eloknya bila kita menjadi pendengar yang baik. Tapi  dikala ada yang bertanya:"Selain dari Australia,negara mana saja yang sudah pernah anda kunjungi Effendi?" Karena di tanya,maka saya menjawab sejujurnya bahwa kami sudah mengunjungi berbagai negara di dunia.Sambil memperlihatkan foto putra kami di Wisuda di California State University dan foto foto kami di Italia,di Belanda ,Korea dan seterusnya. Mereka terheran heran,karena sebagian dari mereka belum pernah keluar negeri,selain ke Bali. Baru mereka tahu,bahwa ternyata orang Indonesia,sudah keliling dunia dan ada bukti buktinya berupa foto perjalanan.
Tidak Perlu Berulang Kali Bertanya
Kalau dalam pembicaraan santai ,seandainya karena pronouciation nya berbeda dan kita tidak tahu persis apa yang dimaksudkan,tidak perlu sering bertanya .Paling kalau mereka ketawa,ya kita ikut ketawa saja. Kecuali dalam hal pertanyaan penting,baru kita perlu minta pertanyaan diulangi lagi bila tidak paham apa yang dimaksudkan. Tapi kalau pembicaraan persahabatan dan diisi dengan senda gurau, kalaupun ada kalimat yang kita tidak tahu persis dan orangnya ketawa,ya kita ikut ketawa saja. Karena kalau terlalu sering bertanya:" Sorry ,pertanyaan anda apa tadi ya?" Hal ini hanya akan merusak suasana santaiÂ
Yang penting kita jaga ,jangan sampai tindakan kita mempermalukan bangsa dan negara kita Walaupun di dada kita tidak ada label:"INDONESIA" tapi sesungguhnya pada setiap kening orang Indonesia,sudah termeterai :"Merah Putih"
Tulisan ini,tentu bukan maksud untuk menyanjung diri sendiri,tapi sekedar berbagi cerita, bahwa sesungguhnya setiap orang Indonesia yang berada di luar negeri adalah Duta bagi bangsa dan negaranya,walaupun tidak ada" surat pengangkatan"
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H