Bagaimana perasaan saya sukses meraih Kompasianer of the Year 2014 dan sekali lagi mendapatkan ranking 1 dalam Keledeskop 2020 dengan catatan total point keterbacaan tulisan saya tertulis, "5.6 42.898" (terbaca: lima juta enam ratus empat puluh dua ribu delapan ratus sembilan puluh delapan).
Sejujurnya tentu saja saya sangat senang dan bersyukur telah mampu membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk tetap berkarya termasuk dalam dunia tulis menulis.Â
Tapi karena saya menulis bukan untuk tujuan tersebut, maka saya akan terus melanjutkan untuk menulis selama Tuhan memberikan saya kekuatan dan kesehatan lahir dan batin.
Dalam tehnik tulis menulis serta dalam menata kata sejujurnya saya jauh ketinggalan dibandingkan dengan para Penulis muda Kelebihan saya hanyalah saya mampu bangun  jam  04.00  pagi setiap hari dan  7 hari dalam seminggu serta 365 hari dalam setahun demi menjaga konsistensi  dalam menulis di Kompasiana. Hanya itu yang membuat saya berhasil mencapai semuanya.
Semoga tulisan ini dapat menjadi motivasi bagi para Penulis yang masih muda,agar jangan terlalu cepat berpuas diri. Hidup itu bersifat dinamika barang siapa yang berhenti ditengah perjalanan, maka ia akan dilanda arus kehidupan. Teruslah menulis. Menyukuri keberhasilan tentu saja sangat baik,tapi jangan buru buru berpuas diri. Perjalanan masih panjang.Â
Ada peribasa  mengatakan " Yang tertawa paling akhir adalah tertawa yang terbaik"
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI