Pernak Pernik Kehidupan
Malam tadi, saat isteri tercinta sedang sibuk membalas komentar pada tulisannya, saya tanyakan "Mengapa tiba tiba kog jadi fanatik?" Wanita yang sudah mendampingi saya selama 56 tahun ini tertegun dan memandang saya dengan wajah penuh tanda tanya sambil berkata, "Koko apa salah saya? Mengapa tiba tiba saya dibilang fanatik?"Â
Dengan wajah yang dibuat serius saya angkat laptop saya dan  tunjukkan sambil berkata, "Ini buktinya, coba lihat sendiri". Dengan wajah serius belahan jiwa saya berdiri dan melihat kearah laptop yang saya tunjukkan dengan wajah heran.Â
Dan selang dua detik kemudian,bertubi tubi cubitan mendarat di tangan dan dirusuk saya. Sambil bilang, "Koko, sejak dulu kelakuan menggoda tidak berubah ya?" Dan saya menjawab santai, "Ya menggoda isteri sendiri, masa nggak boleh? Apa mau saya menggoda orang lain?"
Mendengar jawaban saya, isteri saya langsung mengancam, "Coba kalau berani!" Dan kami berdua tertawa ceria.Â
Karena pada photo profile wanita yang bernama Roselina Tjiptadinata ini yang biasanya tertulis "Penjelajah", kini sudah berubah wujud menjadi "FANATIK "Â
Begitulah Kami Jalani Hidup Setiap Hari
Sejak masih muda hingga sama sama menua, selalu kami isi dengan bercanda. Dan ide menggoda selalu datang dari saya karena memang sifat saya suka iseng tapi hanya pada isteri sendiri. Jadi nggak dosa kan? Â Â
Setiap hari yakni 7 X 14 jam X 365 hari, saya dan isteri selalu bersama sama kecuali kalau lagi ke toilet. Selain daripada itu, kami selalu pergi berdua. Teman teman dan kerabat kami semua sudah tahu bahwa kalau mau kami datang bila diundang, maka wajib hukumnya mengudang kami berdua. Bila hanya mengundang hanya satu orang saja, baik saya ataupun isteri saya, maka berarti undangan tersebut hanya undangan basa basi karena yakni seratus persen, kami tidak akan datang.
Acara Rutin Setiap Hari
Bangun jam 05.00 pagi paling telat. Mengucap syukur beberapa saat dan kemudian kami bersih bersih diri. Lalu jalan kaki ke pantai dengan membawa termos berisi kopi hangat.
Setibanya di tepi pantai,kami duduk dibangku yang memang sudah menjadi fasilitas taman umum  disana. Sambil mereguk Capucinno hangat, kami menikmati pemandangan yang indah  dan menghirup udara yang bersih.Â
Hampir selama setengah jam kami duduk disana menikmati udara pagi yang segar,sambil menyapa kiri kanan dengan ucapan, "Good morning".
Dan setelah itu, kami kembali menuju kerumah yang jarakanya hanya beberapa ratus meteran Tiba dirumah, saya bersihkan kebun mini dibelakang rumah sambil menunggu sarapan pagi disediakan oleh isteri tercinta.
Usai sarapan pagi, kami duduk di depan Laptop masing masing dan mulai menjawab komentar yang masuk atau posting tulisan yang baru.Â
Dalam hal mencatat nama nama Kompasianer yang menyempatkan singgah dan membaca tulisan, isteri saya jauh lebih telaten.Â
Hasilnya dapat dibandingkan, artikel saya paling banyak yang klik sekitar 20-25 orang Kompasianer. Sedangkan setiap tulisan isteri saya setidaknya mendapatkan klik dan komentar sekitar 40 hingga 50 orang Kompasianer.Â
Bahkan isteri saya sudah memprint out selembar kertas yang isinya adalah catatan nama nama Kompasianer yang berkunjung ke tulisan kami, tetapi dasar saya tidak betah, ya begitulah.
Acara tetap adalah menjelang siang, kami berdua keluar rumah dengan memanfaatkan kendaraan Nissan X Trail yang dihadiahkan oleh putra kami sewaktu ultah saya yang ke 76.
Kami berkunjung ke berbagai komunitas dan terkadang ngopi bareng atau duduk di taman. Kalau pada waktu musim Semi, kami akan mengujungi berbagasi festival bunga, baik di Araluen maupun berkunjung ke York yang merupakan daerah Wild Flower.
Siang hari, kami menimati makan siang di tepi pantai atau di taman dengan membawa makanan dari rumah.Karena kalau setiap hari makan di restoran disamping mahal.juga tidak sesuai selera. Kalau menikmati masakan isteri,jauh lebih nikmat rasanya. Ada ikan goreng balado sambal petai udang atau ikan bakar .Â
Menjelang malam, kami kembali ke rumah dan setelah bersih bersih diri,kembali duduk menghadapi Laptop masing masing.Hari Sabtu dan Minggu, isteri saya offline dari Kompasiana karena membereskan kerja di dpr dan saya membersihkan kendaraan.
Malam hari kami tutup hari dengan doa bersama. Bersyukur untuk semua yang kami terima sepanjang hari. Dan setelah itu, kami tidur.Tidak ada yang tidur duluan atau tidur belakangan. Karena sudah menjadi komitmen kami,bangun bersama dan tidur berdua...Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H