Tidak Hanya Terjadi di Indonesia
Selama ini,mungkin yang terpikirkan oleh kita bahwa sifat kurang menghargai buahan produk lokal hanya merupakan sifat dari kebanyakan warga di negeri kita. Tapi setelah  tinggal di Australia,baru sadar,bahwa hal ini juga terjadi di dalam masyarakat lokal disini. Sesungguhnya,bukan tidak menghargai,tapi hanya karena sudah bosan dan jenuh,makan buahan yang "itu ke itu juga" Maka secara naluri,selera mencari sesuatu yang berbeda dan hal itu terdapat pada buahan impor.
Sebagai contoh , buah jambu biji harganya 12 kali lipat dibandingkan dengan harga buah apel.Seperti yang tampak pada gambar . Harga jambu biji yang kecil kecil dan sama sekali tidak menarik di negeri kita,disini harganya $11.99 atau senilai sekitar Rp.120.000 perkilogram
Ternyata Terjadi Hal Yang Sam
Kesimpulannya, kalimat "Tidak menghargai produk buahan dalam negeri sendiri " agaknya harus direvisi. Karena sesungguhnya  bukan karena tidak menghargai, melainkan karena sudah bosan dan sesekali ingin mencicipi buahan impor .Kekeliruan ini saya juga ikut terlibat. Baru.sadar setelah menyaksikan bahwa hal yang sama juga terjadi di Australia.
Tulisan ini tentu bukanlah berarti meninggalkan buahan lokal, karena cita rasa buahan lokal tidak bisa tergantikan dengan rasa buahan importÂ
Hanya saja sudut pandang agaknya perlu di revisi.Â