Alasannya Cukup Mengagetkan
Seminggu lalu kami berdua mendatangi Shenton Medicare Centre untuk mendapatkan suntikan Adacel sehubungan dengan cucu mantu kami akan melahirkan pada bulan April ini.Â
Sempat agak tegang juga kami karena kalau suntikan biasa hanya dalam waktu satu dua menit sudah selesai. Tapi kali ini kami dijelaskan panjang lebar bahwa suntikan ini adalah untuk mencegah agar bayi yang akan dilahirkan jangan sampai terkontaminasi seandainya salah satu dari kami berdua terkena flu atau batuk.. Bahkan resikonya dipaparkan panjang lebar.Â
Salah satunya adalah suntikan akan dapat mendatangkan rasa demam dan sakit pada bagian tubuh yang disuntik. Bila hal ini terjadi maka kami disarankan untuk minum Panadol atau Paracetamol untuk mengurangi rasa sakit.Â
Karena penjelasan begitu panjang lebar awalnya kami kira mungkin akibat suntikan akan menyebabkan kami demam. Setelah disuntik kami diminta untuk duduk minimal 10 menit diruang tunggu dan jangan buru buru langsung pulang.
Tapi setelah selesai disuntik dan menunggu sekitar 15 menit diruang tunggu kami sama sekali tidak merasakan adanya efek dari suntikan, Maka kami melanjutkan rencana perjalanan ke kota dengan mengemudikan kendaraan sendiri.Â
Minggu depan kami masih harus mendapatkan suntikan Flu untuk melengkapi suntikan yang sudah kami terima. Dan menurut doker Julius Tan yang menangani kami sejak awal bahwa dirinya sudah mendapatkan suntikan Vaksin Covid 19 tapi bukan made in China, melainkan Vaksin Covid-19 Â made in Melbourne -Australia. Dan sebagai Pasien kami merasa tidak berhak bertanya mengapa tidak menggunakan Vaksin Covid 19 made China?
Vaksin virus corona Made ini China telah disuntikkan kepada jutaan orang di berbagai negara. Mengapa negara Barat termasuk Australia tidak memakainya?
Media milik Pemerintah China melaporkan bahwa hingga akhir Februari 2021, negara itu telah mengekspor vaksin buatan mereka ke 28 negara, mulai dari Indonesia, Brasil, Mesir, UEA, Pakistan, Filipina, Kamboja, Nepal, Sierra Leone, Zimbabwe, hingga Chili.