Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Selling Point" Kita Tidak Serta Merta Naik

27 Maret 2021   20:37 Diperbarui: 27 Maret 2021   20:50 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila Dekat dengan Orang Penting

Dalam menjalani kehidupan, kita membuka diri untuk bergaul dengan segala lapisan masyarakat. Mulai dari tetangga dilingkungan tempat tinggal kita hingga merambah keberbagai lapisan masyarakat. 

Walaupun semua orang akan membantah bila dikatakan bahwa  Indonesia menerapkan sistem Kasta dalam hidup bermasyarakat, sesungguhnya secara sadar atau tanpa sadar telah terjadi pengelompokan atas beberapa level. 

Misalnya pada level setara Tukang Ojek, Sopir angkot,  atau sopir taksi tidak akan ditemui duduk makan di restoran. Umumnya mereka minum kopi di kedai kopi dan makan di warung . 

ket. foto :bersama Sri Sultan Hamengkubowono X /dokumentasi pribadi
ket. foto :bersama Sri Sultan Hamengkubowono X /dokumentasi pribadi
Sedangkan para karyawan akan makan siang di kantin atau di Cafe sesuai tingkatan masing masing. Begitu juga para Pengusaha atau para pejabat, amat jarang yang mau ikut makan di Warung bawah tenda. 

Kelompok ini biasa  memiliki tempat refreshing di restoran bergengsi. Ada satu dua orang dari para karyawan yang mungkin merasa gajinya mencukupi, ikut menikmati makan siang di restoran mewah demi untuk menaikkan "selling point " dirinya. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah hanya membohongi diri sendiri. Seorang karyawan tetap menjadi karyawan walaupun ia sering tampil duduk ngopi bareng para pengusaha atau orang penting

ket.foto: bersama Brigjen. Pol. Taufik Effendi yang waktu itu masih aktif sebagai MenPan/dokumentasi pribadi
ket.foto: bersama Brigjen. Pol. Taufik Effendi yang waktu itu masih aktif sebagai MenPan/dokumentasi pribadi
Tetaplah Membumi

Bersyukurlah bila dalam perjalanan hidup suatu waktu kita bisa berkenalan, bahkan menjalin hubungan persahabatan dengan orang orang penting sehingga sering mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan minum kopi bareng. 

Tentu saja tidak ada salahnya karena pejabat dan orang penting sebagai sesama manusia adalah selevel dengan diri kita. Hal ini patut disyukuri karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk bergaul dengan orang penting ataupun pejabat.

ket.foto: bersama James Ryadi, putra pemilik Lippo grup/dokumentasi pribadi
ket.foto: bersama James Ryadi, putra pemilik Lippo grup/dokumentasi pribadi
Hal yang penting diingat adalah bahwa kendati kita sering bertemu, ngopi dan makan bareng orang penting, tidak secara serta merta menaikkan "Selling Point" diri. Kita adalah tetap diri kita apa adanya. 

Karena itu tetaplah membumi walaupun dalam pergaulan sehari hari kita banyak mendapatkan kesempatan untuk bergaul dengan orang orang penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun