Bayangkan seandainya kita mengundang 10 orang sahabat untuk makan bersama dan yang datang hanya 1 orang saja,gimana rasanya?
Dalam acara makan bersama,seandainya ada yang beragama Islam,sudah tentu tidak ada dihidangkan babi panggang atau masakan lainnya yang haram dimakan bagi yang Muslim.Â
Seperti misalnya dalam keluarga kami di Australia,cucu mantu kami Gulce Bakri yang berasal dari Turky beragama Islam Dan setiap kali kami makan bersama,sudah dapat dipastikan tidak akan ada pesanan masakan dari daging babi
Hal lain,walaupun ada diantara makanan yang dihidangkan,menjadi makanan favorit kita,tentu saja tidak kita monopoli ,karena orang lain juga mungkin menyukainya. Atau kalau kita merasa mau batuk,tentu saja kita tidak akan batuk sejadi jadinya disana,melainkan berdiri dan kekamar kecil,
Dalam acara makan bersama,gaya makan kita juga harus diselaraskan dengan kondisi,agar jangan sampai menumpuk makanan dipiring kita hingga overloading .Â
Jadi dalam acara makan bersama ini,baik antar keluarga ,maupun dengan sahabat ,kita dituntut untuk menerapkan tenggang rasa
Dalam acara makan bersama ini,sungguh merupakan momentum untuk mempererat hubungan persahabatan dan kekeluargaan.Buktinya,bagi yang sudah pernah duduk makan bersama kami,sudah pasti tidak akan melupakannya.
Undangan makan bukan senilai harga makanan yang disantap, melainkan puluhan kali lebih bernilai .Tidak secara financial, melainkan dalam hubungan persahabatan dan kekeluargaan
Hanya sebuah renungan kecil di pagi indah ini