Hari Ini Berhasil
Olah raga berburu Abalone merupakan salah satu hobi yang termasuk paling berbahaya . Tapi mengapa semakin banyak orang yang tertarik untuk ikut bergabung berburu Abalone? Â
Seperti yang sudah pernah ditulis sebelumnya, jenis Abalone Australia,termasuk yang paling mahal . Sebagai gambaran,saya pernah menyaksikan daftar harga menu masakan laut di salah satu restoran di Kualalumpur.
Harga satu ekor abalone yang sudah siap saji adalah 330 Ringgit Malaysia. Harga yang fantastis dan serasa tidak masuk akal. Tapi bagi orang berduit,justru merupakan sebuah prestise ,bila menikmati Abalone di restoran mewah
Setiap pemegang License,boleh ikut berburu Abalone dan mengumpulkan maksimal 15 ekor. Membayangkan satu ekor Abalone bisa berharga hingga  330 Ringgit di Malaysia,silakan dihitung berapa nilai 15 ekor Abalone.Â
Ternyata tantangannya cukup berat. Sebelum tiba di lokasi perburuan,harus mampu melewati  karang tajam ,yang bila tidak hati hati akan merobek tubuh kita.Â
Karena itu pada pengumuman ,dicantumkan :"Abalone sangat berharga,tapi hidup anda tidak sebanding dengan harga Abalone"
Three men die in waters off Perth in separate tragedies after start of abalone season (https://www.perthnow.com.au/news/perth/three-men-die-in-waters-off-perth-in-separate-tragedies-after-start-of-abalone-season-)
Sudah dua kali kesempatan untuk ikut berburu di laut saya hanya dapat menjadi penonton karena ombak besar.Â
Sudah mencoba merangkak melalui batuan karang yang terjal dan tajam ,serta turun hingga ke lokasi perburuan,tapi batal karena putra kami bilang :"Papa ,jangan ikut pa.terlalu bahaya. Airnya dalam dan ombak besar" Â
Maka saya hanya bisa duduk menyaksikan ,walaupun sesungguhnya ingin ikut serta berburu Abalone. Bahkan kali keduanya,saya harus cukup puas duduk ditebing dan tidak turun kebawah,karena seluruh ruas jalan yang biasa ditapaki sudah tertutup dengan air dan disertai ombak yang besar.
Berarti harus parkir dua tiga ratus meteran dari lokasi.Maka untuk menghindari hal ini,kami selalu datang lebih awal.Teryata disana sudah ada puluhan kendaraan yang lebih dulu datang dari kami.Â
Tapi masih ada 3 atau 4 lagi tempat parkir yang kosong.Begitu kami parkir,dalam waktu hanya selang 2 menit,maka seluruh tempat parkir sudah terisi penuh. Sambil menunggu putra kami yang datang dari rumah yang berbeda,kami berdua duduk di dalam kendaraanÂ
Dan selang beberapa menit kemudian ,kami turun  dari kendaraan dan berjalan menuju ke tepi pantai. Beberapa menit kemudian putra kami Irmasnyah tampak datang dan kami langsung turun ke laut.Â
Syukur hari ini ombak tidak besar dan air tidak terlalu dalam. Ketika pluit berbunyi,semua mulai mencari abalone dan tentu saja saya sangat senang kali ini bisa ikut serta.Â
Pada saat air laut tenang,maka  harus secepatnya mencari yang mana Abalone ,mencongkel dengan obeng dan harus segera mengambilnya.
Bila ombak tiba,maka sia sialah usaha kita, karena Abalone yang sudah terlepas dari batu karang ,akan hanyut terbawa ombak. Kalau sudah ditangan,harus cepat diukur,dengan alat pengukur yang sudah disediakan ditangan.Bila tidak sesuai ukuran minimal.harus dilepaskan ,agar tidak didenda 200 dolar on the spot.
Dan saya naik keatas didampingi oleh putra kami.Rasanya senang banget ,dapat ikut berburu Abalone walaupun harus menantang ombak .Seluruh kegiatan ini,selain dipantau oleh Safety Guard dan Petugas. ada helikopter yang terbang memantau dari udara.Karena sudah beberapa kali terjadi kecelakaan karena ada peserta yang memisahkan diri dari rombongan.
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI