Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sulitnya Mendapatkan Driver License di Usia 75 Tahun Keatas

9 Februari 2021   09:57 Diperbarui: 9 Februari 2021   10:11 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejujurnya, pada awalnya saya jengkel juga karena rasanya repot banget bolak balik ke labor periksa darah, MRI, CT Scan dan seterusnya. Tapi setelah saya merenungkan dengan seksama, saya bersyukur karena dengan jalan ini, saya dan orang seusia saya termotivasi untuk mau merawat kesehatannya agar tetap dapat memperpanjang Driver License. 

Kalau Sakit Tergeletak

Kalau sakit dan tidak mampu berdiri,tidak perlu repot minta tolong anak cucu atau minta tolong tetangga untuk bantu mengantarkan kita kerumah sakit karena dokter bisa ditelpon setiap saat selama 24 jam setiap hari. 

Tapi bersyukur, hingga di usia yang akan memasukki ke 78 tahun ini saya hanya satu kali pernah memanggil dokter kerumah, karena mengalami infeksi paru paru akibat accident. Dan doker yang datang kerumah lazim disebutkan sebagai dokter J.P. tidak dibayar apapun karena di gaji oleh Pemerintah

Disini tidak ada yang namanya "Kartu Miskin" karena semua penduduk mendapatkan perlakuan dan hak yang sama. Bedanya, penduduk yang bukan warganegara Australia tidak boleh memilih dan dipilih dalam urusan pemerintahan, Dalam hal lain,termasuk kesehatan ,semua hak sama. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,diri saya pernah dirawat selama satu bulan dirumah sakit umum kota Wollongong,karena accident dan tidak satu senpun saya mengeluarkan dana.

Konon di negara kita juga sudah diberlakukan hal yang sama.sehingga tidak ada lagi orang miskin yang  sakit dan terlantar 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun