Dari Mulai Supermarket Hingga ke Rumah Ibadah
Sejak diberlakukannya lockdown di wilayah Australia Barat,maka kemanapun kita berkunjung harus siap dengan Ponsel ditangan untuk melakukan Scanning QR Code. Bukan hanya di Supermarket,tapi juga di Gereja. Bahkan dengan huruf cetakan tebal digantung kertas kartun yang bertuliskan di IGA yang lokasinya hanya 3 menit dari kediaman kami,tidak mentaati QR Code  :"No Entry" .
- Nama lengkap
- alamat email
- alamat rumah
- nomor ponsel
Kemudian muncul dilayar Ponsel ,scanning yang berlogo Pemerintah Australia Bagian Barat Dan kita scanning dengan menggunakan Ponsel.Kemudian ada pertanyaan: "Is anyone without the app with accompanying with you?"Bila ada,klik "add"dan bila tidak klik :"No"maka pada layar ponsel akan tampak tampilan seperti gambar diatas. Dengan Scan QR Code,dalam waktu singkat keberadaan kita dapat dilacak. Misalnya kejadian putri kami ke Figtree Mall dan lakukan Scan QR. Sehabis berbelanja pulang,Tapi begitu tiba di rumah,ada telpon masuk dari dinas kesehatan,bahwa di Figtree Mall ada karyawan yang positif Covid dan putri kami diminta segera untuk lakukan test covid . Dan hal ini adalah wajib,bila menolak akan di denda,bahkan di penjara
Pada awalnya,kami bingung ,gimana sih caranya ? Sudah diisi semua data,dari mulai nama,tanggal lahir,alamat rumah,alamat email dan nomor Ponsel,tapi tetap saja tidak bisa.Â
Syukur yang jadi sekuriti ternyata adalah teman sesama ikut kursus bahasa Inggeris,maka dengan senang hati James membantu menjelaskan kepada kami berduaKami butuh waktu belajar setengah jam ,baru tahu cara mengunakan Ponsel untuk lakukan Scan QR Ternyata bukan hanya kami berdua yang Gaptek.
Karena dibelakang kami banyak yang kebingungan cara menggunakan Ponsel untuk Scan QR .Nah,kesempatan baik bagi saya untuk unjuk "kemampuan diri" dengan menjelaskan pada mereka gimana sih caranya. Akbatnya,kami kebanjiran :"thank you so much"Â
Sejak saat itu,kemanapun kami pergi,baik ke supermarket atau ke gereja dan ketemu ada orang yang tidak tahu cara menggunakan Ponsel untuk lakukan QR Code,maka saya tampil sebagai :"Malaikat Penolong"
Apakah di Indonesia ,memungkinkan untuk diberlakukan aturan semacam ini? Saya belum dapat beritanya