Selamat Jalan Ananda Abdul AzisÂ
Pagi ini saat membaca tulisan dari ananda Guido Rebah Lomeh,saya sempat mengulangi hingga 3 kali. Seakan tidak percaya akan apa yang saya baca.
Karena walaupun secara pribadi belum sempat bertemu face to face dengan sosok anak muda yang bernama Abdul Azis ini,tapi dalam perjalanan sebagai sesama Penulis di Kompasiana,telah terjalin hubungan persahabatan yang begitu mendalam.
Tak berhenti hingga disana, malahan ananda Abdul Azis tanpa diminta ,memanggil kami dengan sebutan :"Ayah dan Bunda" Tidak mudah memanggil seseorang yang sama sekali tidak ada hubungan pertalian kekeluargaan dengan panggilan yang begitu mendalam, yakni :"Ayah dan Bunda".
Sungguh sebuah berkat bagi saya dan isteri,di Kompasiana menemukan begitu banyak anak cucu kami yang dengan ikhlas memanggil:"Ayah Bunda " dan :Opa  dan Oma" .Sebuah berkat bagi kami berdua,sungguh
Kado Terakhir Sebelum Kepergian ke Kehidupan Abadi
Tanggal 10 Januari,2021 ananda Abdul Azis ,masih menyempatkan untuk menghadiahkan kami sebuah kenangan indah,melalui artikel yang berjudul:"Teruntuk Ayah Tjiptadinata Tulisan Kasih dan Sayang Kupersembahkan".
Dan alangkah menyesalnya,saya terlambat menyambut uluran tangan dari ananda Abdul Azis,saat menyerahkan Kado untuk Ultah Pernikahan kami yang ke 56 . Padahal kami berdua  sudah melakukan check and  recheck,tapi terbukti,masih ada yang terlambat direspon. Tapi semuanya sudah terjadi, Dan apa yang sudah terjadi tidak dapat lagi diubah.What ever will be will be
Doa Kami Menyertai Perjalanan Ananda Abdul Azis
Dengan sepenuh hati,pagi ini kami berdua memanjatkan doa khusus untuk ananda . Selamat jalan,semoga diterima disisi Tuhan. Dan kepada keluarga yang ditinggalkan,diberikan ketabahan menghadapi hal ini
Pergilah dengan damai ananda Abudl Azis,kami semua sahabatmu di Kompasiana menyertai dengan doa dari lubuk hati terdalam