Kita Semua Adalah Penulis Bebas Bukan Penyusun Undang Undang
Banyak orang yang ingin menulis, tapi tidak punya keberanian untuk menulis. Padahal paling kalaupun tulisannya kurang bagus,tidak akan ada hukuman yang bakal dijatuhkan. Hal yang terjelek adalah tidak mendapatkan label dari Admin atau hanya dibaca oleh beberapa orang saja.Â
Ada juga yang memberikan alasan "Bingung mau tulis apa?" Sudah jalan jalan untuk menemukan ide.tapi sampai dirumah,saat mau menuangkannya dalam bentuk tulisan, eee lupa apa yang mau ditulis.Â
Alasan lain,sudah mulai menulis, tapi dipertengahan atau dipertigaan jalan,tulisan macet,karena menemukan jalan buntu.Akhirnya naskah menggantung dan tidak jadi diposting.
Mengapa bisa terjadi demikian? Jawaban tunggal "Karena terlalu banyak pertimbangan". Padahal kita hanyalah seorang Penulis di Blog yang bernama Kompasiana bukan penyusun undang undang atau menulis sebuah surat perjanjian jual beli,sehingga harus begitu hati hatinya karena kalau terjadi kesalahan  menulis satu huruf saja bisa fatal akibatnya.Â
Menulislah Dengan Bebas Tanpa Beban
Sejujurnya,saya bukan tipe Penulis hebat juga secara minim memahami tentang tata bahasa Indonesia yang baik,walaupun dulu saya kuliah di IKIP mengambil jurusan bahasa. Â
Juga tulisan saya amat jarang bisa menembus Artikel Utama. Tapi kalau sekedar menuliskan hal hal yang sederhana ,saya bisa menulis tanpa beban 5 artikel setiap hari tanpa perlu bukan kamus dan tanpa perlu bersusah payah mencari referensi. Karena apa saja yang lewat atau tampak didepan mata dapat dituliskan menjadi sebuah arikel.
Contoh:
Pagi hari saat duduk menyeruput secangkir kopi hangat. Maka kita dapat menulis artikel dari beberapa sudut pandang,mengenai kopi. Untuk mempraktikkan kata kata saya ,maka saya tuliskan disini secara ringkas.
Contoh Tulisan:
Hidup Hemat Dapat Dimulai Dari Secangkir Kopi (artikel 1)