Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumatera Barat Bukan Cuma "Tambuah Ciek"

3 Februari 2021   17:10 Diperbarui: 3 Februari 2021   19:52 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Provinsi Paling Istimewa

Setiap kali mendengarkan nama :"Sumatera Barat" ,maka baik disadari maupun tidak,langsung terbayang masakan Padang yang lezat dan menggoda. Saking nikmatnya, maka siapapun yang makan di restoran Padang,pasti mengucapkan password :"Tambuah Ciek Da".

Sampai di sini,semuanya baik dan tidak ada yang salah kan?

Tapi bila ada yang mengatakan:"Sumatera Barat itu cuma  :"tambuah ciek",maka pasti akan jadi bulan bulanan dari warganet asal Sumatera Barat, termasuk Penulis artikel ini. 

Mengatakan hal ini, maka sebuah paradigma akan disematkan kepada sosok yang mengucapkan bahwa Sumatera Barat itu hanya tambuah ciek,dengan sebutan :"Indak bakarunciangan paja ko". Yang dapat diterjermahkan secara bebas:"ngawur " atau"ngaco" .

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Kota Padang Tercinta

Bila berkunjung ke kota Padang,dimana saya dilahirkan pada era Dai Nippon,tepatnya tanggal 21 Mei ,1943,maka ada hal hal yang tidak boleh dilewatkan,selain dari menikmati masakan Padang ,yang terkenal mampu membius setiap orang yang makan disini,untuk kembali lagi. Dan setelah menikmati santapan lezat,silakan menuju ke Museum Adityawarman yang lokasinya berdampingan dengan Tugu Pahlawan Tak  Dikenal.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Kemudian bila sudah puas menyaksikan dari dekat benda benda bersejarah yang terdapat di Sumatera Barat, dapat melanjutkan untuk menyaksikan pemandangan indah di Pantai Padang. Dan bila perut masih bisa diisi,nikmatilah Sate Padang disini.Sambil memperlambat kendaraan cobalah perhatika bagaimana para nelayan,masih tetap mempertahankan tekhnik penangkapan ikan yang dinamakan :"Elo pukat"

ket. foto: tradisi
ket. foto: tradisi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dan kalau mau menikmati ikan segar,disinilah tempatnya

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Kemudian bergeraklah perlahan lahan menelusuri  Sungai Batang Arau .Yang dikenal dengan  :"Jembatan Siti Nurbaya " ,yang menghubungkan padang daratan dan bukit Sentiong. Jangan lupa singgah di Gunung Padang,yang dikenal dengan legenda "Siti Nurbaya"

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Pantai Air Manis dan Simaling Kundang

Dengan memanfaatkan jembatan Siti Nurbaya,maka dengan tetap berkendaraan,terus ke Air Manis dan Simalin Kundang. Perlu hati hati bagi yang mengemudikan kendaraan. Jangan ngebut ,karena jalanan sempit. 

ket. foto: keindahan Teluk Bayur yang memukau/dokumentasi pribadi
ket. foto: keindahan Teluk Bayur yang memukau/dokumentasi pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Teluk Bayur Permai

Dari sini teruskan perjalanan ke Teluk Bayur.Pernah dengar lagu "Teluk Bayur Permai" yang dilantunkan oleh Erni Djohan? " Nah,bila berkendaraan hanya sekitar setengah jam sudah tiba di satu satunya Pelabuhan Alam di Sumatera Barat ini. Kalau masih ada ruang kosong dalam perut,disini ada Soto Babat, yang wuih lamak bana. 

Karena sudah mulai malam, maka kita kembali ke kota Padang ,agar esok harinya dapat melanjutkan perjalanan. Ini baru kota Padang. Itupun belum semuanya dikunjungi. Nah,karena sudah mulai malam,yuk kita kembali ke rumah masing masing .Atau memilih hotel dari beragam tarif,yang bisa disesuaikan dengan tebal tipisnya dompet masing masing  .Saya tidak menuliskan nama nama hotelnya disini,karena kuatir dikira promosi

Esok hari,kita akan melanjutkan perjalanan ,untuk membuktikan bahwa memang benar,bahwa Sumatera Barat itu bukan cuma :"tambuah ciek",tapi merupakan Provinsi paling istimewa. Karena masakan Rendang Padang dan Nasi Goreng ,serta Sambal Lado nan terkenal tidak hanya diseluruh Nusantara,tapi juga diseluruh dunia. 

Bersambung/ semua foto yang terdapat diartikel ini adalah dokumentasi pribadi

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun