Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tipe Sahabat yang Perlu Diwaspadai

2 Februari 2021   04:48 Diperbarui: 2 Februari 2021   05:08 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: http://www.quoteambition.com/

Adalah Sahabat Yang  "Cerdik"

Kemanapun kita pergi selalu ada sahabat yang menyambut kita,tentu saja merupakan suatu hal yang sangat membahagiakan dan patut disyukuri. 

Bukan karena kita gila hormat ataupun mabuk sanjungan, tapi mendapatkan sambutan hangat dari para sahabat kita, sungguh merupakan suatu kebahagiaan yang tidak ternilai. 

Bayangkan kemanapun kami pergi,selalu ada sahabat yang akan menemani kami,selama berada disana. Bahkan di Mataram,ketika kami menginap di Hotel Lombok Raya dan ketika akan check out, setelah 3 malam disana,ternyata sudah dilunaskan oleh Pak Rudy Geron,sahabat Kompasianer. 

Kalau ke kampung halaman kami di Sumatera Barat,berebutan yang mengajak kami makan bersama Tapi tujuan bersahabat tentu bukan untuk mendapatkan fasilatas secara gratis. Karena persahabatan yang tulus tidak pernah menghitung untung rugi. 

"Kalau saya kasih kado yang harganya Rp100.000.-- lalu kado hadiah berapa yang kelak saya terima?" Kalaulah ini yang jadi takaran, maka bukan lagi hubungan persahabatan namanya, melainkan bisnis terselubung. 

Antarkan Hadiah mahal ke rumah Pejabat,dengan harapan dapat "kompensasi" dalam bentuk fasilitas,yang kelak akan dapat menghasilkan keuntungan berlipat kali dibandingkan dengan hadiah yang diberikan.

Bersahabat Dengan Siapa Saja

Persahabatan yang tulus tidak memilih mana yang kaya dan mana yang minim kondisi ekonominya. Kita bersahabat dengan siapa saja,termasuk dengan orang yang termasuk minim dalam hal keuangan. Bahkan boleh jadi  "hanya " berprofesi sebagai Sopir Jadi dalam hal pertemanan adalah hal yang sangat biasa, untuk saling mentraktir tergantung posisi dan kondisi. Dan karena kami sebagai orang tua,lebih banyak kami yang mengudang daripada diundang..Hal ini dalam sebuah persahabatan adalah sangat biasa. 

Kecuali kalau diajak makan oleh anak cucu dan keponakan kami,maka tidak pernah boleh kami yang membayar pesanan makanan. Semuanya merupakan hal yang sangat lazim tergantung tradisi dan kondisi masing masing tempat dan daerah. Tapi hubungan persahabatan tentu saja tidak hanya melulu masalah perut, tapi merupakan hubungan yang menyangkut hampir setiap ruang hidup kita 

Tipe Orang Yang Perlu Diwaspadai'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun