Memang Beda Rasa Dengan Yang Dibeli
Jenis makanan yang paling enak adalah seafood. Setidaknya bagi saya dan isteri. Disamping rasanya enak,juga sangat bermanfaat bagi kesehatan dan jauh dari lemak seperti bila kita makan daging.
Tapi sayangnya, makanan apapun yang termasuk kategori Seafood harganya lebih mahal dibandingkan dengan harga daging. Seperti yang sudah saya tuliskan dalam artikel terdahulu, harga daging di Australia berkisar antara 8 hingga 12 dolar perkilogram tergantung jenis dagingnya.Â
Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah daging sapi. Kalau harga Lobster perkilonya sekitar 65 dolar. tapi konon belakangan ini harga Lobster agak anjlok, untuk alasan yang belum dapat dikonfirmasikan.
Sejak kemarin hingga hari ini kami berdua masih menikmati masakan ikan hasil pancingan sendiri. Disamping memang karena masih Fresh from the sea, juga ada kenikmatan tersendiri saat menikmati hasil tangkapan sendiri, ketimbang di beli di pasar
Ternyata bukan hanya menangkap ikan saja yang sarat dengan  berbagai aturan mainnya,ternyata menangkap kepiting juga banyak syaratnya. Disamping harus memenuhi standard, kepiting betina tidak boleh ditangkap. Saya pernah menangkap seekor Kepiting betina yang besar, tapi kemudian terpaksa dilepaskan lagi karena tidak boleh menangkap kepiting betina
Tapi kali ini, karena air cukup dalam,untuk dapat menangkap kepiting maka saya memilih tidak ikut kali ini. Jadi yang masuk kedalam air adalaj putera kami Irmansyah Effendi dan cucu cucu kami .
Tapi yang satu ekor dilepaskan kembali ke laut karena ukurannya kurang beberapa milimeter dari ukuran minimal. Maka daripada didenda, jalan terbaik bila ada keraguan maka hasil tangkapan dilepas  kembali ke laut
Hal lain yang cukup menarik adalah ,walaupun begitu banyak orang yang datang dan pergi ,lokasi wisata ini tetap steril dari sampah apapun.Setiap pengunjung membawa kantong plastik,untuk tempat sampah dan kemudian membuangnya kedalam tong sampah,yang memang disediakan disanan
Ada toilet Umum Yang Cukup Bersih
Ada toilet umum,untuk pria dan wanita,serta khsus bagi penyandang disable. Lokasinya hanya berjalan kaki dua tiga menit . Tolet ini tampak terejadi dan dirawat dengan bersih dan para pengunjung  ,sudah menyadari bahwa kebersihan lingkungan adalah tugas bersama ,sehingga tidak ada yang membuang sampah tisu di dalam toilet,walaupun tidak ada yang melihat
Begitu juga parkir gratis. Karena itu tak mengherankan lokasi ini sarat dengan para pengunjung . Apalagi di musim panas yang kering menyebabkan warga setempat lebih senang menghabiskan waktu istirahat bersama keluarga di tepi pantai, Karena disamping dapat menikmati pemandangan indah ,ada angin yang bertiup lembut dan sejuk dengan menikmati santap malam bersama keluarga tercinta.Â
Catatan: semua foto adalah dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H