Anak Anak Didik Bebas Datang Kerumah Kami
Anak anak dididik saya bebas datang ke rumah kami sore hari. Baik untuk belajar maupun untuk bermain main. Bagi saya dan isteri mereka kami perlakukan sebagai anak kami sendiri. Dan ternyata pengalaman mereka semasa masih kecil tertanam dalam hati dan walaupun kini mereka sudah menjadi kakek, tapi hubungan kami tetap awet.Â
Kalau dulu saya panggil mereka dengan "kalian", kini panggilan saya ganti menjadi "Halo teman teman semuanya" Usia mereka rata rata adalah 65 -66 tahun. .Uniknya,hampir setiap pagi ada ucapan :"Selamat pagi pak " di WAG dari mantan murid murid SD saya . Sebuah sapaan sederhana tapi penuh kehangatan rasa persahatan. Tidak jarang mereka mengirimkan  lagu lagu nostaligia khusus untuk saya. Ada rasa haru dalam hati,bahwa hubungan guru dan anak didik,tidak hanya sebatas habis tahun ajaran.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, bagi yang profesinya sebagai guru bila ingin hubungan relationship dengan anak anak didik tetap awet hingga sama sama menua, maka tidak cukup berdiri di depan kelas hanya sebagai Pengajar, tapi sekaligus menjadi pendidik dan orang tua bagi anak anak didik kita Hingga kini,setiap hari,kami saling sapa lewat WAG antara saya dan mantan murid murid SD
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H