Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiap Kali Mendengar Berita Kecelakaan Pesawat

11 Januari 2021   20:03 Diperbarui: 11 Januari 2021   20:22 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kenangan saat berfoto bareng dengan Fery dan Herry di Denpasar Bali ,seminggu sebelum keduanya hilang secara misterius/dokumentasi pribadi

Luka Dihati Terasa Berdarah Kembali

Sejak beberapa hari ini,berita tentang jatuhnya Pesawat komersial Sriwijaya Air telah menjadi viral dan diberitakan oleh berbagai media.  Pesawat dengan kode penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu  ,09 Januari, 2021 siang. 

Setelah sebelumnya, pesawat disebutkan hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas diantara Pulau Laki dan Pulau Lancang pukul 14.40 WIB atau hanya selang beberapa menit setelah lepas landas Disusul dengan berita bahwa Pesawat yang merupakan alat transportasi dari Maskapai Sriwijaya Air yang berjenis Boeing 737-500 dengan kode registrasi PK-CLC jatuh kelaut Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. sumber : https://megapolitan.kompas.com/read

kenangan saat berfoto bareng dengan Fery dan Herry di Denpasar Bali ,seminggu sebelum keduanya hilang secara misterius/dokumentasi pribadi
kenangan saat berfoto bareng dengan Fery dan Herry di Denpasar Bali ,seminggu sebelum keduanya hilang secara misterius/dokumentasi pribadi
Duka Mereka Adalah Duka Kita Bersama

Dalam beberapa detik membaca berita ini, terasa  perih dihati saya,karena mengingat bahwa 2 orang keponakan saya,yakni akan kakak perempuan saya ,hilang secara misterius bersama MH370 .  Terbayang kembali saat mendapat berita tentang hilangnya MH 370, kebetulan kami lagi berada di Jakarta.Maka saya kemudikan kendaraan didampingi isteri menuju kerumah Yanita Effendi ,kakak saya yang tersisa satu satunya dalam keluarga dan tinggal di Cijerah .Terbayang oleh saya suasana kesedihan yang tak tega saya menceritakannya disini.

Fery dan Herry ikut dalam penerbangan pesawat MH370 yang lepas landas dari Malaysia, dengan membawa penumpang berjumlah 239 orang dalam penerbangan menuju ke Beijing. Kehilangan kontak dan dinyatakan hilang. Sebagian besar penumpang berasal dari ChinaSedangkan penumpang dari Indonesia berjumlah 7 orang, diantaranya terdapat 2(dua) orang kakak beradik: Ferry Indra (42 tahun) dan Herry Indra (35 tahun) yang berdomisili di Jakarta. Keduanya adalah putra pertama dan ketiga dari pasangan suami istri Yanita Effendi dan Lazuardi Indra Suadaya.

Kata Ikhlas Mudah Diucapakan Tapi Teramat Sulit Mengaplikasikannya

Kendati operasi terbesar dan termahal sepanjang sejarah dunia yang melibatkan 29 negara di dunia serta didukung oleh 50 pesawat super canggih dan 49 kapal pelacak, namun segala upaya yang spektakuler ini ternyata tak pernah mampu mengungkapkan misteri hilangnya MH370 bersama seluruh penumpang dan awak pesawatnya. 

Bahkan belakangan ada berita mengerikan,bahwa kecelakaan MH370 adalah akibat tindakan bunuh diri dari Pilotnya. Yang membunuh seluruh penumpang dengan menaikkan tekanan dalam kabin dan kemudian menghujamkan pesawat di kedalaman laut. Membaca cerita yang belum tentu kebenarannya ini,sungguh bisa bikin senewen. Dengan rasa berat hati saya mencoba menelusuri link yang diberikan. Subjudul: "Temuan Baru memperkuat teori Pilot MH370 membunuh penumpang lalu bunuh diri" bukan karangan saya, melainkan dikutip secara utuh dari (wartakota.tribunnews.com) 

Kata orang, di ikhlaskan saja kepergian mereka karena kalau takdir sudah memanggil maka tak ada yang dapat menghambatnya. Memberi nasihat dan petuah kepada orang lain sangat mudah,tapi ketika mengalami sendiri, ternyata :"ikhlas" tersebut sungguh sangat sulit. Sejujurnya, terkadang kami masih berharap, bahwa semuanya hanyalah mimpi buruk. Karena seminggu sebelum peristiwa naas tersebut, kami masih duduk semeja, makan malam bersama. 

Karena itu setiap membaca terjadi kecelakaan pesawat.saya dapat merasakan betapa sakit rasanya ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi dengan cara yang amat melukai hati,yakni hilang secara misterius hingga kini .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun