Namun kami mengambil secukupnya, karena sadar diri bahwa mengambil banyak dan kemudian terbuang bukanlah hal yang baik. Kalaupun sudah makan dan masih merasa lapar, orang boleh saja balik lagi untuk tambuah ciek.
Tak lupa ada buah ceri yang besar-besar dan buahan lainnya. Yang tidak disediakan adalah masakan dari daging babi karena di antara yang hadir ada yang beragama Islam.
Berada di tengah keberagaman suku bangsa sungguh menghadirkan citra rasa living in harmony. Dari yang hadir hanya beberapa orang saja yang kami kenal, selebihnya merupakan wajah-wajah baru bagi kami berdua. Dalam suasana kebersamaan ini tentu tak elok bila menciptakan pembicaraan pribadi dengan seseorang, hanya untuk bertanya nama dan asal dari negara mana.Â
Sebelum acara dimulai, saya sempat mendapatkan informasi bahwa yang hadir terdiri dari berbagai latar belakang negara asal. Selain dari yang berasal dari Indonesia dan Australia, ada yang berasal dari New Zealand, Amerika, Irlandia, Rusia, Hongkong, dan lainnya.
Karena terpana oleh suasana ceria dan gembira, saya tidak mau menguras energi hanya untuk menghafal darimana negeri asal orang. Karena hal ini tidak penting. Yang terpenting adalah spirit dalam kebersamaan dalam segala perbedaan dan keberagaman.
Luapan kegembiraan dan keceriaan ini diungkapkan saat bertukar kado. Caranya, setiap yang hadir wajib bawa kado yang bernilai antara 30 hingga 50 dolar. Hal ini juga dimaksudkan agar tidak terjadi kesenjangan yang mencolok antar peserta Boxing Day. Ada pasangan suami istri yang secara sukarela menjadi Santa Claus.
Karena saya dan istri merupakan sosok yang paling tua di antara yang hadir, maka mendapatkan kesempatan untuk mengambil nomor undian terlebih dulu. Ternyata nomor yang saya ambil adalah nomor 5, yakni kado kami sendiri. Maka semua yang hadir tertawa ria.
Undian diulang kembali dan saya mendapatkan nomor 25. Kemudian Santa Claus menyerahkan hadiah kepada saya.
Tiba giliran istri saya, ternyata nomor yang dapat adalah nomor 24 Â Lagi-lagi para hadirin tertawa. Kok bisa, nomor yang kami ambil berurutan, yakni saya nomor 25 dan istri nomor 24?