Tulislah setiap ide yang masuk dan  kemudian di save di draft. Mungkin dalam sehari bisa saja beberapa ide yang masuk  dan kita save di draft. Begitu ada waktu,maka ide yang tersimpan tadi mulai kita garap satu persatu.Â
Sehingga bila satu artikel sudah siap untuk diposting,setidaknya sudah ada satu lagi artikel cadangan .Agar seandainya keesokan hari,karena saking sibuknya ,sehingga tidak ada waktu untuk menulis sebuah artikel.maka artikel cadangan diluncurkan.,sehingga tidak ada hari tanpa artikel
Cara mudah mendapatkan ide adalah memotret objek. Karena  dengan berpedoman pada selembar foto,maka jauh lebih mudah bagi kita untuk menulis sebuah artikel .Tidak perlu mendaki gunung ataupun kelokasi objek wisata untuk memotret. Karena sesungguhnya apa saja yang tampak,sudah  dapat menjadi objek foto dan dijadikan bahan untuk menulis artikel.
Tulisan ini hanya sekedar berbagi pengalaman ,bagaimana menerapkan One day one artikel,yang sudah saya terapkan selama lebih dari  8 tahun bergabung di Rumah Kita Bersama  yang bernama Kompasiana. Tepatnya saya bergabung di Kompasiana pada tanggal 12 Oktober ,2012  dan perhari ini,21 Desember ,2020 tulisan saya  berjumlah 5.237 artikel.
Singkatnya,kalau memang serius mau menulis one day one artikel.maka dengan mempraktikkan cara yang saya lakukan,maka niat hati tersebut akan terwujud. Ada seribu alasan untuk tidak menulis,sedangkan untuk yang mau sungguh sungguh menerapkan One day one artikel,yakinlah pasti bisa. Tidak perlu menghafal berjibun teori,cukup menerapkan langkah praktis dan impian One day One article, akan jadi kenyataan
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H