Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Olah Raga Menantang Maut Paling Diminati

12 Desember 2020   18:49 Diperbarui: 12 Desember 2020   18:55 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: untuk dapat tiba di lokasi perburuan,harus mampu melewati barisan batu karang tajam/dokpri

Abalone Diving The reward is high, but the risk is great

Ada beragam olahraya yang menantang maut. Misalnya, terjun payung, mendaki gunung,berburu dan selanjutnya. Tentu saja setiap orang memilki alasan tersendiri,mengapa ia menekuni hobi,yang sudah jelas dapat membahayakan jiwanya. Ada yang memang senang melakukan kegiatan yang nyerempet nyerempet bahaya dan ada juga,yang mungkin karena diiming dengan hadiah yang menarik.

Di Australia,olahraga menantang maut yang paling digemari oleh berbagai kalangan adalah :"berburu abalone" Karena itu sering disebutkan bahwa berburu abalone merupakan olahraga paling berbahaya di dunia. Salah satu alasannya adalah karena Abalone ini harganya selangit dan hanya pada waktu tertentu saja boleh diburu. Selain daripada itu,bagi orang China,dipercayai bahwa makan Abalone akan mendatangkan hoki .

Dengan beragam keistimewaan yang melekat pada Abalone ini,maka tidak mengherankan,bahwa walaupun harus menantang maut, tapi setiap kali ada perburuan Abalone ,ratusan orang tumpah ruah masuk kedalam laut. Yang paling berbahaya ,justru perjalanan merangkak diatas batu karang yang tajam . Kalau terjatuh, sungguh tak terbayangkan apa yang akan terjadi. 

ket.foto: merangkak di atas batu karang tajam,sungguh menantang maut.dibelakang saya berbaju merah adalah putra kami yang mengawal saya,agar jangan sampai jatuh/dok.pri
ket.foto: merangkak di atas batu karang tajam,sungguh menantang maut.dibelakang saya berbaju merah adalah putra kami yang mengawal saya,agar jangan sampai jatuh/dok.pri
ket.foto: untuk dapat tiba di lokasi perburuan,harus mampu melewati barisan batu karang tajam/dokpri
ket.foto: untuk dapat tiba di lokasi perburuan,harus mampu melewati barisan batu karang tajam/dokpri
Walaupun selama ini, ada volunteer yang berada dalam wadah Surf Live Saving, selama satu jam berlangsungnya penangkapan Abalone ini, namun tak urung beberapa korban sudah jatuh. Seperti dilansir oleh WA Today: “This year we are also looking closely at fisher safety given the high level of preventative and rescue lifesaving services that are undertaken, principally by Surf Life Saving WA, during the one-hour fishing periods, especially when weather conditions are not ideal for abalone fishing,” (http://www.watoday.com.au/wa-news)

ket.foto: di salah satu restoran di Kualalumpur,satu ekor Abalone yang sudah matang,harganya 330 Malaysian Ringgit /dokpri
ket.foto: di salah satu restoran di Kualalumpur,satu ekor Abalone yang sudah matang,harganya 330 Malaysian Ringgit /dokpri
Berapa Harga Abalone?

Tergantung di negara mana dan ukurannya. Rata rata harganya mencapai 500 dolar perkilogram atau senilai 5 juta rupiah. Nah,bayangkan setiap orang boleh mengambil sebanyak 15 ekor Abalone,yang kalau ditimbang ,sekitar 2 kilogram.  Pernah kami makan di salah satu restoran di Kualalumpur . Dan serasa tidak percaya ,bahwa dalam daftar  menu, dicantumkan, 1 ekor Abalone yang sudah dimasak,harganya 330 Ringgit Malaysia atau setara 1 juta rupiah per satu ekor. 

Dan kini dengan keberanian menantang maut. dalam waktu satu jam dalam mengumpulkan 15 ekor abalone. Rata rata yang ikut berburu datang dengan kendaraan pribadi,jadi sudah jelas orang ramai ramai ikut berburu Abalone,bukan semata karena nilai jualnya sangat fantastis,tapi sekaligus merupakan kebanggaan tersendiri,bila dapat mengambil langsung darf laut.

dokpri
dokpri
In Case of Emergency

Walaupun sudah cukup jelas,bahkan nyinyir  pemerintah Australia Barat sudah berkali kali mengingatkan agar mendahulukan keselamatan ketimbang Abalone, tetapi tetap saja sudah jatuh beberapa orang korban. Karena itu,pada setiap acara berburu Abalone,sudah standby para Voluntir yang siap sebagai Life Guard ,serta sebuah Ambulance .Dan masih dimonitor oleh Helikopter ,yang berputar putar diatas para pemburu Abalone

dok.pri
dok.pri
Hanya Pemilik License Yang Boleh Ikut berburu Abalone

Selain dari pemegang License ,tak seorangpun boleh ikut berburu Abalone. Bila nekat,ikut mencari padahal Licensenya tidak ada,maka akan  di denda on the spot. Dan bila sudah selesai berburu, seluruh hasil perburuan akan diperiksa oleh para Petugas. Kalau ada yang nekat mengambil lebih ,maka akan di denda.

dokpri
dokpri
Santapan Para Raja

Menurut legendanya,Abalone ini di era dulu,hanya untuk santapan raja raja,tapi kini siapapun yang berkantong tebal dapat ikut menikmati gurihnya rasa Abalone ini. Atau bagi yang pingin banget,tapi kantong pas pasan,maka satu satunya jalan adalah ikut berburu Abalone Tapi syaratnya ,harus punya keberanian untuk menghadapi tantangan alam,yakni merangkak di atas batu karang tajam

Memang airnya tidak dalam,hanya sebatas pinggang,tapi ombak yang datang tiba tiba ,menggempur kuda kuda kita dan kita tidak mampu bertahan dan akhirnya,harus ikhlas berendam air laut.

ket.foto bersama dengan putra kami /dokpri
ket.foto bersama dengan putra kami /dokpri
Dagingnya Sangat Nikmat

Kalau mau dibandingkan, maka rasa Abalone ini adalah mirip dengan daging Kima yang ada di tanah air kita. Untuk menikmatinya,cukup mudah dan tidak perlu kursus masak. Cukup direbus dan masukan irisan jahe 2 potong dan bawang putih dan sedikit garam,maka sudah dapat menikmati makanan pada Maharaja di zaman dulu

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun