Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Cucu Nabi

10 Desember 2020   09:56 Diperbarui: 10 Desember 2020   10:39 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih di SMA saya berburu tupai di kampung yang namanya Lubuk Alung. Tetiba tupai yang saya tembak jatuh kebalik pagar .Karena overconfidence. saya memanjat pohon dan dari atas pohon,saya melompati pagar bambu.Tapi kaki celana tersangkut dan saya jatuh pas diatas pagar bambu.

Dari paha hingga kebatas perut ,ditembus bambu. Logikanya saya mati.tapi kembali Tuhan menunjukkan betapa besar kasih karunianya,padahal saya bukan siapa siapa dan bukan cucu nabi ,serta bukan orang suci

Menabrak Pohon Kenari

Sewaktu saya bekerja di CV BAGUNA di Padang,karena tugas kantor,saya diboncengi oleh karyawan lain,yang nama panggilannya Itam. Sewaktu tiba di tepi pantai muara,entah mengapa tetiba ia menekan gas sekuatnya dan vespa menabrak pohon Kenari. Saya jatuh dan tidak sadarkan diri, Baru sadar saat sudah berada di Rumah Sakit Umum di Jati .Sempat dirawat,karena terbanting ke aspal.tapi syukur akhirnya sembuh

Saat mengemudikan kendaraan dijalan toll.ban pecah 

Saat mengemudikan kendaraan di jalan toll dengan kecepatan 100 Km perjam,tetiba ban pecah kena pecahan besi. Dibelakang saya ada kendaraan yang sedang melaju dengan kencang, tapi lagi lagi saya selamat

Rem Blong

Sewaktu bersama istri dan anak anak ,saya mengemudikan kendaraan dari Padang ke Jakarta,tetiba persis memasukki jembatan,rem blong .Rasaya jantung mau copot. Tapi tetiba tangan saja menarik perneiling ke posisi netral dan menarik rem tangan sekuat kuatnya, Terdengar bunyi berderak,tapi kendaraan berhenti,persis beberapa centimeter di pinggir jurang. Sunggguh Mahabesarlah Tuhan

Masih panjang lagi daftar,kenakalan saya,tapi agar tidak membosankan dan terkesan seakan akan saya mau pamer.bahwa diri saya paling dikashii Tuhan,maka cukuplah kisah kenalan saya dari sejak muda hingga kini ,masih belum berubah,saya sudahi hingga disini saja

Semoga pengalaman pribadi ini,mampu menginspirasi orang banyak.bahwa bukan hanya cucu nabi saja yang disayangi Tuhan,tapi kita semuanya,walaupun jauh dari sebutan orang sholeh

Catatan: apa yang saya ceritakan adalah sungguh kisah sejati hidup saya Tulisan saya dibaca oleh isteri dan anak mantu cucu.Dan saya tidak ingin mempermalukan diri ,dengan mengarang cerita bohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun