Hubungan Guru dan Murid Tidak Sebatas Kenaikan Kelas
Bercerita tentang guru, saya juga pernah menjadi guru di SD RK II St.Fransiskus di kota Padang selama 3 tahun . Dan kemudian saya dialih tugaskan mengajar di SMP Pius ,yang masih berada dalam naungan Yayasan Prayoga Padang.Â
Walaupun gaji yang diterima pada waktu itu hanya Rp.16.000 .-- (terbaca : enam belas ribu rupiah) ,plus tunjangan "in natura" dalam bentuk beras sebanyak 9 kilogram setiap bulan,tapi sebagai seorang guru, gaji yang hanya cukup untuk hidup selama 2 minggu itu,sama sekali tidak menyebabkan saya mengajar asal asalan. Karena sementara itu, isteri saya juga mengajar di SMP Â Murni dan di SMP Â Yos Sudarso dalam mata pelajaran Ilmu Pasti.Â
![ket.foto: makan bersama mantan murid,tahun lalu/dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/25/bersama-murid-1-5fbe4be18ede486931675832.jpg?t=o&v=770)
Sore  hari, murid murid bebas datang bertandang kerumah kami di Pulau Karam dalam ,tepatnya dibelakang Pabrik Kecap Ang Ngo Koh. Baik untuk menanyakan pelajaran,maupun yang datang untuk main main dengan itik peliharaan kami .Â
Pada waktu itu putra kami baru satu orang,yakni Irmansyah Effendi . Saya dan isteri memperlakukan mereka seperti anak anak kami sendiri. Kalau mereka haus,boleh ambil air minum sesukanya. Tapi memang tidak disediakan kue atau camilan apapun,karena kondisi keuangan kami pada waktu itu masih morat marit.Yang penting,sebelum pulang dari rumah kami ,PR mereka sudah harus siap.
Sesekali orang tua murid datang bertandang,untuk menyaksikan, apa saja yang membuat anak mereka betah bolak balik kerumah gurunya,yakni saya sendiri. Dan setelah menyaksikan anak anak mereka menjadikan rumah kami ruang grup belajar bersama ,sambil bermain,orang tua murid sangat berterima kasih .
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/25/bersama-murid-2-5fbe4bf754917f3b0467e892.jpg?t=o&v=770)
Kami bergabung dalam WAG dan hampir setiap hari saling menyapa  dan saling memberikan informasi.Minggu lalu,salah seorang mantan murid saya Darwis ,yang dulu pernah menjadi Pimpinan BCA cabang Padang dan kini sudah jadi Pengusaha sukses,berulang tahun ke 66 .Rata rata usia mereka sudah diatas 63 tahun .Â
Tahun lalu,kami sempat makan bersama di Rumah Makan Sari Minang di Jalan Juanda Jakarta Pusat. Tapi saat kami sudah berada kembali di Australia, dapat kabar  salah seorang diantara yang hadir ,yakni Eduard meninggal dunia. Rasanya sedih banget
![ket.foto: Un, salah seorang mantan murid bersama isteri dan anak cucu /dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/25/bersama-murid-3-5fbe4c26d541df4c436cf022.jpg?t=o&v=770)
Malahan ada yang memberikan saya "angpau" dalam jumlah yang cukup bersar. Ada yang memberikan saya baju batik dan sebaginya, Suatu kebahagiaan tak ternilai bagi saya. Bukan masalah dapat angpau dan hadiah,melainkan karena rasa kasih sayang mantan murid murid kepada saya.
![ket.foto: Harifuddin bersama keluarga/dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/25/bersama-murid-4-5fbe4c91d541df63cb383ce2.jpg?t=o&v=770)
Ternyata hubungan antara guru dan murid,tidak hanya sebatas  kenaikan kelas ataupun sudah lulus ujian,tapi awet hingga saat ini. Dan saya tidak pernah menggunakan kata kata :" Kalian " pada mereka,walaupun mereka pernah mendjai murid saya. Saya memanggil dengan nama mereka . MIsalnya :" Harifuddin, apa kabar?" Atau :"Anton  lagi di Jerman atau di Indonesia?"Â
![ket.foto : sejak SD mereka berteman dan hingga kini masih terus berlanjut/dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/25/bersama-murid-5-5fbe4cb054917f5ec62ffef2.jpg?t=o&v=770)
Bagi mereka,kami berdua adalah bagaikan Ayah Bunda mereka dan bagi kami ,mereka adalah anak anak yang kami sayangi,walaupun usia mereka sudah lebih dari 60 tahun.Bahkan mantan siswa saya di SMP Pius ada yang sudah berusia 70 tahun .
Selamat Hari Guru Nasional
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI