Adalah Universitas Kehidupan
Dalam peraturan didunia pendidikan,jangankan di bangku kuliah,sejak dari SD sudah dilarang keras :
- menyontekÂ
- memberikan contekan
Bila kedapatan,maka baik yang menyontek,maupun yang memberikan contekan, akan dinyatakan tidak naik kelas atau tidak lulus,apapun alasannya.Setiap murid dan siswa,serta mahasiswa diwajibkan untuk mampu mandiri dalam menyelesaikan soal ujian. Untuk menjaga agar aturan ini dipatuhi,maka setiap kali ada ujian kelulusan ,di tingkat manapun, maka Pengawasnya tidak cukup hanya satu,melainkan minimal 2 orang  Maksudnya agar mampu mengawasi,bahwa semua peserta ujian mengerjakan soal ujian secara mandiri dan tidak dibenarkan bertanya ,apalagi menyontek dari tetangganya.
Salah satu ujian yang harus ditempuh oleh pasangan suami isteri adalah ujian kesetiaan .Dalam hal kesetiaan,justru pasangan suami isteri wajib saling memberikan contekan, tentang apa arti sebuah kesetiaan bagi dirinya. Dan keduanya menyatukan hati dan pikirannya,untuk dapat berhasil dalam ujian kesetiaan ini. Kedua insan yang sedang ujian kesetiaan ini,saling berlomba untuk berusaha menyenangkan hati pasangan hidupnya dan memberikan contoh nyata dalam memaknai arti kesetiaan. Bukan hanya setia secara fisik,tapi juga setia dalam berpikir ,bahwa satu satunya orang yang dicintainya,adalah orang yang secara resmi menjadi pasangan hidupnya
Selain dari perbedaan masalah contek mencontek,di dalam Universitas Kehidupan ,adalah bahwa proses berlangsungnya ujian hidup adalah 24 jam sehari dan 365 hari dalam setahun. Bila memang sebuah pernikahan didasari oleh saling mencintai dengan setulus hati,maka kesetiaan sudah merupakan bagian dari rasa cinta.Â
Orang yang mencintai pasangan hidupnya,mustahil mencari cinta ketengan  diluar rumah .Orang yang mencintai pasangan hidupnya,tidak akan meninggalkan pasangannya,apapun yang terjadi .Ujian hidup ini jauh lebih sulit,dibandikan dengan ujian untuk mendapatkan gelar Master di Universitas manapun.Â
Putra pertama kami Irmansyah Effendi, mendapatkan Sertificate Master of Computer Science ,setelah melanjutkan studinya selama 3 tahun di California dan dalam usia 21 tahun lulus dengan predicate magna cumlaude. Sedangkan cucu kami Dea Karina Puteri,lulus Master of Degree dibidang business dalam usia 23 tahun di Western Australia
Tapi kami berdua,baru dinyatakan lulus ,setelah menempuh ujian hidup selama 50 tahun .Dan sebagai tanda lulus,kami mendapatkan sertifikat dari Paus Francis di Vatican.Â
Kami berdua bersyukur kepada Tuhan sudah berhasil melalui semua ujian kehidupan selama lima puluh tahun,yang meliputi ujian kesetiaan. Hal ini dapat terlaksana dengan baik,berkat rahmat Tuhan dan saling mencontek antara kami berdua dan saling berlomba untuk saling menyenangkan hati  pasangan hidup.
Kekuatan cinta,telah menghantarkan kami dengan selamat melalui 50 tahun perjalanan hidup ,yang penuh dengan  segala suka dan duka ,senang dan susah,dalam keadaan sehat,maupun sakit serta  dalam untung maupun malang
Semoga kisah ini,ada manfaatnya bagi orang banyak
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H