Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan yang Tulus Tak Lapuk Tergerus Waktu

8 November 2020   20:58 Diperbarui: 9 November 2020   04:21 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hindari Persahabatan Berdasarkan Kepentingan

Kalau  dalam politik,kita sudah sangat sering mendengarkan kalimat:" Tidak ada sahabat sejati dalam politik,yang ada hanyalan sahabat berdasarkan kepentingan" Yang dapat dimaknai,bahwa hubungan persahabatan, hanya berlangsung bila ada kepentingan. Begitu kepentingan sudah mulai berbeda, maka persahabatan menjadi luntur. Bahkan tidak sedikit, orang yang hari ini menjadi sahabat ,esok hari sudah menjadi lawan,karena berebut kepentingan.

dokpri
dokpri
Ada juga sahabat yang bersifat seperti bayangan. Yakni bila sinar mentari bersinar cerah,maka bayangan akan selalu ada disamping kita.Tapi begitu sinar mentari tidak tertutup awan, maka bayangan akan lenyap. Hal yang dapat diartikan,orang akan selalu ada disamping kita,selama kondisi kita baik. Tapi bila suatu waktu,kita mengalami masalah,maka "sahabat" kita akan menghilang.

dokpri
dokpri
Persahabatan di Kompasiana Terus Berlanjut

Sejak awal bergabung di Kompasiana, saya dan isteri sudah terbiasa dalam setiap kesempatan,selalu mengudang teman teman untuk bisa bertemu dan menjalin hubungan persahabatan. Karena itu seingat saya,kami sudah beberapa kali mengadakan Kopdar di Jakarta,di Yogya , di Padang ,Medan dan beberapa kali di Australia

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Bahkan dengan pak Pepih Nugraha, walaupun sudah bukan lagi COO Kompasiana,masih mengundang kami berdua minum kopi bareng. Hal yang membuktikan bahwa persahabatan yang bukan berdasarkan kepentingan,akan mampu bertahan dan tidak tergerus oleh perjalanan waktu.

Orang bersedia hadir memenuhi undangan kita ,sudah merupakan apreaisiasi tak ternilai. Bayangkan ,pertama butuh waktu dan biaya untuk dapat hadir dalam kopdar. 

kopdar-istimewa-5fa86156d541df5df40f45b2.jpg
kopdar-istimewa-5fa86156d541df5df40f45b2.jpg
dokpri

Kalau dibandingkan,hanya untuk sekedar mendapatkan hidangan makan siang, apalah artinya? Karena biaya yang dikeluarkan untuk bisa hadir, jauh lebih bernilai ketimbang harga makan siang. Tapi karena intinya,bukanlah apa yang akan diperoleh,melainkan termotivasi untuk menjalin persahabatan,maka orang mau datang dari jauh jauh.

dokpri
dokpri
Rencana Kopdar Bila Badai Covid Sudah Berlalu

Bila tahun depan,kami sudah dapat pulang kampung, maka rencana kami akan mengundang semua sahabat Kompasianers di Jakarta ,di Bandung dan di Padang.

Jadi di 3 lokasi ini kami akan mengundang teman teman untuk dapat hadir Tapi karena masih belum jelas ,kapan badai corona sudah berlalu. maka kelak akan disusul dengan rincian tanggal ,tempat dan waktunya

Semoga dengan perjumpaan kita,melalui "Kopi Darat",hubungan persahabatan kita akan semakin mendalam

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun