Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Tanpa Kebohongan Sungguh Nikmat Rasanya

2 November 2020   21:07 Diperbarui: 2 November 2020   21:11 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : shutterstock photos

Makan Enak dan Tidurpun Nyenyak

Sebelum ada yang protes,maka izinkanlah saya memberikan sekilas ulasan .Bahwa di dunia ini, saya berani memastikan tidak seorangpun yang tidak pernah berbohong. Kalau ada yang keberatan,saya siap untuk dituntut.  Tapi kebohongan seperti apa? Ada kalanya kita "terpaksa " berbohong, walaupun tidak ada yang memaksa kita berbohong  

Sebagai contoh aktual :

Ketika masuk lift secara hampir bersamaan dengan orang lain,maka  secara tanpa sengaja ,boleh jadi kaki kita terinjak oleh salah seorang  dari yang masuk. Kalau yang menginjak orangnya kurus ,ya masih lumayanlah rasa sakitnya.Tapi kalau yang menginjak jari kaki kita emak emak yang montok dan beratnya 80 kg dan pakai sepatu hak tinggi lagi. 

Duh,rasanya tulang jari kaki kita serasa mau remuk. Dan saya sudah merasakannya ,bukan sekali tapi sudah beberapa kali. Terus menyaksikan wajah saya kayak monyet lagi sakit gigi,langsung si emak emak tadi berkali kali bilang :"Aduh mohon maaf ya Om. Sakit ya Om ?" Dan karena tidak ingin orang merasa amat berdosa,maka saya bilang :"Oh nggak apa apa bu" ,sambil mencoba tersenyum,walaupun senyum saya kalah dari kuda yang lagi nyegir  Nah,saya sudah berbohong,demi untuk menyelamatkan muka orang 

Lain waktu kami berkunjung kerumah salah seorang teman. Tapi karena kedatangan kami mendadak dan tidak ingin menyusahkan orang,maka ketika ditanya :"Sudah makan pak Effendi dan ibu?" Dan dengan serta merta saya menjawab mantap:"O sudah,barusan saja kami makan" Padahal perut sudah perih ,karena sudah jam 2.00 siang belum diisi. Nah ,bohong lagi kan

Suatu waktu,kami lagi berada di Pasar Tanah Abang, terus ada yang datang dan bilang:"Maaf Om,saya cuma punya uang seratus ribuan, Mau bayar taksi,tapi tidak ada kembalian,boleh tolong tukarkan Om ? " Maka saya bilang :"Aduh maaf ,saya juga tidak ada uang kecil" 

Padahal dalam dompet saya banyak uang kecil,Justru uang besarnya yang kurang. Mengapa bohong? Karena dapat membahayakan diri buka buka dompet di tengah pasar .

Nah, kalau bohong semacam ini,apakah termasuk dosa atau tidak,saya belum dapat jawabannya. Pokoknya kalaupun berdosa,maka dosanya tidak akan saya bebankan kepada pembaca tulisan ini dan akan saya tanggung sendiri

Bohong Yang Wajib Dihindari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun