Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Perlu Keberanian untuk Mengubah Nasib

13 November 2020   19:57 Diperbarui: 13 November 2020   20:00 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi


Terlalu Banyak Pertimbangan  Orang  Hanya Akan Berjalan Ditempat

Di dera oleh kehidupan yang keras dan gersang ,serta menyakitkan saya jadikan cambuk diri,bahwa anak anak kami,kelak jangan sampai mengalami penderitaan yang kami alami. 

Belajar dari pengalaman hidup ,menyebabkan saya sangat peka menemukan peluang bisnis sekecil apapun. Melihat ada bambu yang dibuang ditempat sampah,langsung saya melihat peluang untuk menjadikan potongan bambu ini sebagai penghasil uang. Lalu tanpa gengsi gengsian, potongan bambu tersebut  saya ambil dan bawa pulang. Yang jelas bukan bambu curian . 

Begitu tiba dirumah,saya mulai bekerja ,membelah dan memotong bambu sesuai ukuran untuk dibuat layangan.  Hingga malam hari,sepotong bambu terbuang yang dipungut dari tempat sampah sudah diubah menjadi 10 buah bingkai layangan. Terus ditempelin kertas jepun aneka warna dan sebelum tidur,semua layangan sudah siap untuk dijual . 

Esok harinya ,sementara jualan kelapa, layangan saya gantung didepan kedai dan dalam waktu tidak sampai seharian,semua layangan sudah terjual habis. Lumanyan keuntungan yang diperoleh dari sepotong bambu terbuang

Beda Situasi Beda Reaksi

Ketika nasib sudah berubah dari penjual kelapa menjadi Eksportir, maka reaksi saya juga secara otomatis berubah .Menengok bambu tergeletak di tempat sampah sama sekali tidak lagi menarik bagi saya. Tapi malamnya ,saat lagi asyik menikmati secangkir kopi, tetiba dari siaran radio luar negeri ada berita penting. 

Telah terjadi badai salju di Brazilia dan diperkirakan merusak panen kopi . Nah,ini berita buruk bagi para petani di Brazilia,tapi berita sangat bagus bagi pendengaran saya sebagai seorang bisnisman. Karena Brazilia sebagai negara penghasil kopi terbesar, panen kopi nya rusak,berati pasti harga ekpor kopi akan melonjak kelangit. 

Maka pagi pagi sekali saya sudah menyebar para makelar,untuk mencari info kalau ada yang mau  menjual kopi. Sementara orang lain,masih menikmati tidur hingga siang, saya sudah berada di kantor untuk menampung  para pedagang kopi yang datang dari berbagai daerah Saya tidak lagi tawar menawar .

Mereka senang karena mendapatkan keuntungan lebih dan saya lebih senang lagi,karena membayangkan harga Ekspor kopi yang pasti akan melonjak. 

Siang hari,ketika RRI merelai berita tersebut dalam bahasa Indonesia, baru para Eksportir lainnya,sibuk mencari kopi. Tapi di gudang kami sudah penuh sesak dengan ratusan karung berisi kopi.  Permintaan kopi dari berbagai negara melonjak dan harga meroket tajam.

Take it or Leave it 

Tulisan ini hanya merupakan sebuah contoh,bahwa dalam hidup ini,jangan terpancang pada teori yang kaku. Berpikir dan mempertimbangkan sebelum mengambil sebuah keputusan,tentu saja hal yang sangat baik. Tapi orang yang  terlalu banyak pertimbangan,akhirnya tidak berani melangkah. Tidak jarang kita dihadapkan pada pilihan:"take it of leave it" .

Nah, disaat seperti ini dibutuhkan ,kemampuan untuk menganalisa secara kilat dan cermat dan kemudian memutuskan dan melakukannya ,dengan segala konsekuensinya. Jangan lupa ,bahwa yang terburuk dalam hidup ini,bukanlah sebuah kegagalan,melainkan orang yang tidak punya keberanian untuk mengambil sebuah keputusan.

Seandainya,saya tidak berani mengambil resiko,maka saat ini kami masih tinggal di pasar kumuh

Renungan menjelang tidur 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun