Mengatur Waktu Dengan Seksama
Dikala usia kita masih produktif kita begitu sibuk dengan beragam kegiatan  Bukan hanya tugas di tempat pekerjaan,tapi juga  ada tugas rumah tangga dimana juga dituntut rasa tanggung jawab kita. Belum lagi masalah hidup berinteraksi dengan lingkungan dimana kita tinggal.
Maka disaat dapat liburan panjang, malah bengong tidak tahu mau kemana tugas kita tidak hanya dalam mengatur keuangan keluarga tapi juga mengatur waktu kita. Karena waktu yang hilang tidak akan pernah ditemukan lagi. Belakangan dimana mana orang heboh membicarakan ,mau kemana liburan panjang? Padahal yang dibilang liburan panjang tersebut bila dibandingkan dengan orang yang libur sepanjang tahun,karena sudah pensiun,tentu berbeda bagaikan siang dan malam
Setiap Orang Berpotensi Terkena Post Powet Syndrome Saat Memasukki Usia Pensiun
Banyak orang mengira,yang dapat terserang oleh Post Power syndrome hanyalah dari kalangan pejabat. Padahal sesungguhnya setiap orang berpotensi terimbas rasa kehilangan pegangan hidup. Bayangkan biasanya setiap pagi bangun,mandi ,sarapan dan berangkat ke tempat pekerjaan. Pulang sore dan tiba dirumah hari sudah mulai malam.
Mandi dan santap malam sudah dipersiapkan oleh isteri tercinta. Kemudian sehabis santap malam duduk bersama keluarga sambil bercerita pengalaman masing masing.sebelum masuk kekamar tidur masing masing .Â
Tapi begitu pensiun, semua kegiatan tetiba jadi nihil. Bagi yang tidak mempersiapkan diri,menjadi gamang menghadapi hari hari selanjutnya. Maka drama pertengkaran dalam rumah tangga sudah berada di depan mata. Karena isteri yang biasa jadi boss saat suami kerja sepanjang hari,tetiba wewenangnya diambil alih suami. Jangan lupa setiap orang,suka atau tidak suka,suatu waktu akan memasuki tahapan ini. Karena itu sebelum waktunya tiba,alangkah eloknya bila kita mempersiapkan mental sedini mungkin .
Cara berpikir yang keliru orang tua di zaman dulu adalah: "Tugas orang tua adalah membesarkan anak anak menyekolahkan mereka hingga tamat Dan kelak bila diri kita sudah menua, maka tugas anak anaklah yang akan merawat diri kita. Makanya, begitu pensiun, maka orang mulai menikmatinya dengan duduk dikursi goyang sepanjang hari. Siang hari makan dan kemudian main main dengan cucu dan tidur lagi. Dalam waktu singkat semua daya hidup akan rontok ,karena sama sekali tidak tersentuh oleh kegiatan yang berarti
Bangun pagi jam 04,30 Â berdoa, sarapan pagi, membaca menulis, olahraga jalan kaki ke tepi pantai. Pulang dari olahraga.istirahat sebentar dan kemudian mandi.Â
Terus berbagai kegiatan internal dan menjelang tengah hari kami keluar rumah,untuk berbagai kegiatan sosial. Sore kami baru pulang ke rumah. Sementara istri mempersiapkan masakan untuk makan malam,saya membersihkan kebun mini atau membersihkan kendaraan. Malam hari sehabis santap malam,kembali duduk menekuni lap top hingga jam 11 malam.
Kami hingga saat ini ,membaca tanpa kaca mata .Seluruh keperluan ,kami kerjakan sendiri. Karena walaupun dilantai atas ada cucu kami tinggal,tapi ia bersama isterinya keduanya juga sangat sibuk dari pagi hingga malam
Mempersiapkan masa depan anak anak penting ,tapi mempersiapkan hari tua kita,juga tak kalah pentingnya
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H