Merawat Cinta Hingga Sama Sama Menua
Ketika saya terbaring sakit,isteri saya tanpa diminta,telah menghentikan hobinya nonton Drakor . Duduk dipinggir tempat tidur, sambil menempelkan telapak tanganya di perut saya yang perih,akibat maag kambuh.Dalam menahan rasa sakit,saya sungguh merasakan bahwa saya tidak sendirian .melainkan di dampingi wanita yang saya cintai dan mencintai saya sepenuh jiwanya. Bahkan ketika tengah malam,selimut saya tersingkap karena tidur saya gelisah akibat sakit yang mendera,isteri saya bangun dan membenahi selimut saya. Mengambilkan secangkir air hangat untuk saya minum. .Â
Sepintas,semuanya seakan akan hanya merupakan hal yang biasa biasa saja dan tidak ada hal hal yang spektakuler. Tapi signal cinta kasih yang begitu besar,menyambung kejiwa saya dan merekam ,serta mengabadikannya dalam diri saya.
![foto-lama-8-5f8b8ffdd541df792b026932.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/10/18/foto-lama-8-5f8b8ffdd541df792b026932.jpg?t=o&v=770)
Dilain Kejadian
Ketika dilain waktu isteri saya demam ,entah karena apa,maka saya duduk dipinggir tempat tidur  dan memijat perlahan lahan,untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Sambil berbisik:" Tidurlah sayang,saya akan menjaga disini" Dan memang saya duduk ,walaupun sangat mengantuk. Demi menjaga agar wanita yang saya cintai sepenuh hati dapat tertidurÂ
 Juga tak ada ,hal yang spektakuler atau dapat disebut:"Wah" dari apa yang saya lakukan.Tapi semuanya saya lakukan dengan sepenuh hati, seperti apa yang dilakukan isteri saya ,sewaktu saya tergolek sakit.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/10/17/alaska-1-5f8ad6f2d541df0f1f4a9ba3.jpeg?t=o&v=770)
Saling Mengingatkan
Bila ada suatu hal yang menurut saya kurang pas,maka saya tidak mendiamkannya,melainkan langsung saya sampaikan kepada isteri saya:"Sayang,lain kali jangan lagi bertindak seperti tadi ya. Itu nggak bagus " Dan isteri saya manggut manggut sambil menjawab:"Maaf ya ,lain kali tidak saya ulangi "
Dan dilain saat,bila ada tindakan saya yang tidak pas,maka isteri saya juga tidak mendiamkannya,melainkan "menegur " saya dengan kalimat "Kalau masih sayang pada saya,lain kali jangan seperti itu lagi ya sayang" Dan  saya terdiam,sambil berkata :" Maaf ya sayang,lain kali tidak saya lakukan lagi.
Misalnya,suatu waktu saya diam diam mengangkat sebuah koper sarat berisi pakaian,untuk dinaikan keatas lemari. Karena tinggi,maka saya gunakan kursi untuk memanjat. Tetiba isteri saya masuk dan kaget menyaksikan saya hampir terjatuh,karena sudah tidak lagi sekuat 20 tahun lalu. Maka dengan wajah sedih,isteri saya mengatakan :"Kalau masih sayang sama saya,jangan lagi lakukan seperti itu"Â
Hal ini disebabkan karena beberapa bulan lalu,ketika saya menurunkan koper yang sarat berisi pernak pernik barang pribadi,saking beratnya,saya terpeleset dan jatuh .Walaupun hanya jatuh dari kursi yang saya jadikan pijakan,tapi tetap saja pegelangan kaki saya membengkak ,sehingga 3 hari tidak bisa berjalan. Dan kini ,karena merasa diri masih sekuat dulu,saya mencoba melakukannya lagi.Tapi ups ketahuan sama isteri dan saya "dimarahi" ,dengan kalimat :" Kalau masih sayang sama saya....:"
Ternyata kalimat ini ampuh untuk menundukkan saya,agar tidak nakal lagi .Karena sejak saat itu,saya tidak pernah lagi secara diam diam melakukan hal hal yang dapat membahayakan diri saya,Karena tidak tega mendengarkan kalimat :" Kalau masih sayang sama saya..."
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/10/17/effendi-3-5f8ad75ad541df33da4e2142.jpeg?t=o&v=770)
Cinta Itu Sederhana dan tidak berbelit belitÂ
Nah,ini buktinya,bahwa cinta itu sangat sederhana,Tak perlu mengumbar kata kata :"I love you " atau" You are always in my heart," melainkan cukup hanya dengan membuktikannya..Bukan hanya sebatas kisah cinta,tapi juga menyangkut masalah keuangan yang konon sering menjadi pemicu terjadinya perang antar suami isteri, bagi kami berdua No ,problem at all. Karena tidak ada istilah uang kamu dan uang saya,tapi uang kita bersama Dan semuanya saya serahkan kepada isteri ,yang sudah terbukti selama lebih dari setengah abad hidup pernikahan,adalah sosok yang mampu menjaga kepercayaan suami.
Sumber referensi dari tulisan ini,adalah perjalanan lebih dari 55 tahun hidup pernikahan kami. Tak sekali juga kami saling mengatakan :"Lu atau gua" Betapapun jengkelnya ,isteri saya selalu memanggil saya :"Koko" Begitu juga dengan saya. Kami berdua jauh dari sempurna.Ada banyak kekurangan diri,yang perlu dibenahi.tapi diharapkan setidaknya tulisan ini dapat menjadi masukan bagi orang banyak
Salam sayang untuk semuanya
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI