Salah Satunya adalah Makan Bersama Keluarga
Bila kita mau meluangkan waktu  beberapa saat untuk menjenguk kehidupan di masa lalu,maka terbayang oleh kita,setiap makan malam,seluruh anggota keluarga duduk untuk makan bersama .Â
Walaupun yang disantap hanyalah makanan biasa ,tapi terasa benar bahwa kebersamaan ini merupakan suatu hal yang tak tergantikan dengan bila kita menikmati makan di restoran seorang diri.Â
Tapi ini cerita hidup tempo dulu. Karena seiring dengan perubahaan gaya hidup,maka semakin hari,setiap orang semakin sibuk dengan urusan pribadi masing masing. Sehingga  acara makan bersama seluruh anggota keluarga ,hanya tersisa merupakan kenangan indah semata .Â
Padahal,momentum makan bersama seluruh anggota keluarga,merupakan saat saat dimana dapat saling mempererat hubungan antar seluruh anggota keluarga
Ada banyak hal yang dapat dipelajari dalam acara makan bersama ini,yang mungkin selama ini tidak terpikirkan oleh kita. Antara lain :
Saling bertenggang rasa
Untuk kesekian kalinya, kemarin kami diundang makan malam bersama dengan putra kami sekeluarga,yang terdiri dari anak mantu cucu dan cucu mantu. Ada yang vegeterian, ada yang tidak makan ayam, ada yang tidak makan daging babi, karena beragama Islam,yakni cucu mantu kami asal Turki Terus bagaimana mengaturnya,agar setiap orang dapat menikmati makanan tanpa ada keraguan ?
Disinilah diperlukan tenggang rasa dalam keluarga. Yang pertama dipastikan adalah tidak ada masakan dari daging babi. Kemudian ,ada 4 petak tempat masak pada satu meja,yang memang merupakan fasilitas dari restoran .Maka satu petak diisi dengan masakan vegeterian. Petak kedua berisi daging sapi dan ayam ,serta ikan .Â
Petak ketiga diisi dengan tahu dengan segala pernak perniknya dan yang keempat berisi mie  dan pangsit .Semua disediakan dalam kondisi hangat dan kompor yang menyala dibawah tempat masak.
Sehingga dengan demikian,setiap orang dapat menikmati makanannya dengan memilih sendiri menu yang tersedia dalam 4 Â petak masakan ini. Yang pasti, tidak ada daging babi didalamnya dan saya yang tidak makan ayam,memilih makan ikan dan tahu .Isteri saya yang suka makan sayur ,lebih banyak mengambil sayuran ketimbang saya yang tidak doyan sayur . Â Kami makan dengan wajah ceria dan sambil bercerita hilir mudik
Kesempatan untuk saling berceritaÂ
Sambil menikmati masakan yang menghangatkan bukan hanya perut,tapi juga seluruh tubuh, kami saling berbagi berbagai cerita yang sifatnya humor dan menggembirakan.Â
Saya dan isteri, jadi " anak manja" ,karena mendapatkan jatah masakan dari kiri kanan,sehingga seluruh rongga tempat makanan didalam perut full book. Dan putera kami,masih bertanya:" papa  mama mau  pesan dessert? " Wah,rasanya sih masih mau ya ,tapi mau disimpan dimana lagi? Maka "dengan terpaksa" tawaran ini,kami tolak :'Aduh, sudah kenyang banget"Â
Dua Jam yang sangat berharga
Saking menikmati suasana makan bersama seluruh anggota keluarga,dua jam sudah berlalu .Maka kami juga harus menenggang rasa.bahwa diluar masih banyak yang antrian menunggu tempat duduk yang kosong.Â
Maka kami sudahi makan malam bersama dengan membawa pulang kebahagiaan dapat menikmati saat saat indah bersama anak mantu cucu dan cucu cucu ,serta mantu cucu kami. Tentu tidak lupa bersyukur ,dihari tua kami diberikan kesempatan untuk dapat menikmati semuanya ini secara berulang kali
Apa yang dicari dalam hidup ini,kalau bukan kebahagiaan bersama keluarga tercinta?
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI