Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mempromosikan Batik? Mulailah dari Diri Sendiri

3 Oktober 2020   07:28 Diperbarui: 3 Oktober 2020   08:06 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket. foto: penulis berpakaian batik di jakarta/dokpri

Mencintai Secara Nyata dan fakta

Ada pesan moral berbunyi gini,

"Kalau ingin mengubah dunia, maka mulailah terlebih dulu dari diri sendiri dan keluarga kita"

Karena tidak mungkin cuma ingin doang, tapi tidak berbuat apapun. Itu namanya mau enak sendiri. Ingin rumahnya bersih, ya mulailah beresin kamar sendiri,ya nggak teman teman? Sebelum mengritik orang lain, mulailah dengan bercermin diri terlebih dulu. Jangan-jangan kumis belum dicukur, rambut awutan, bahkan bisa jadi di gigi masih ada sepotong cabe terselip atau ..jangan jangan belum mandi.

ket.foto: berbaju batik di bandung/dokpri
ket.foto: berbaju batik di bandung/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Purwokerto/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Purwokerto/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Surabaya/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Surabaya/dokpri
Kilas Balik tentang Promosi Batik 

Berbicara berapi api tentang penting dan perlunya mempromasikan batik,sebagai ujud nyata memberikan apresiasi bagi batik di negeri tercinta.tapi di bongkar seluruh lemari pakaiannya,tak ditemukan selembar batikpun. Macam mana pula awak tuh?

ket.foto: berbaju batik di Australia/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Australia/dokpri
Ini ibarat mau ngajarin orang masak memasak, tapi menyalakan kompor masak saja nggak tahu. Nah,setelah hilir mudik, kita kembali ke Judul, yakni tentang mempromosikan batik.

ket.foto: berbaju batik di Padang/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Padang/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Biak/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Biak/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Amsterdam/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Amsterdam/dokpri
Alangkah eloknya,bila sebelum mengajak orang mempromosikan batik, mulailah dengan mengenakan batik terlebih dulu. Kalau belum ada batik, singgahlah ke Tanah Abang. Ada batik yang harganya cuma 5 dolar atau 50 rebuan, yakni senilai makan sepiring nasi Padang. Atau bagi yang gajinya lumayan, bisa beli batik yang lebih bagus dan mahal, demi gengsi. Dan kalau sudah beli ? Ya jangan disimpan dalam lemari, tapi dipakai langsung.

ket.foto: berbaju batik di Italia/dokpri
ket.foto: berbaju batik di Italia/dokpri
Katakanlah Cinta dengan Perbuatan,Bukan dengan Tebar Kata

Dalam hidup ini, baik dalam hal menyatakan cinta pada pada kekasih, pada pasangan hidup kita, cinta pada negeri tercinta, termasuk cinta pada batik, maka mulailah mengenakan batik sejak hari ini. Jangan hanya sebatas slogan dan tebar persona dalam kata dan cerita. benar begitu kan teman-teman? 

roma-5f77cdde8ede486ebd22e3c2.jpg
roma-5f77cdde8ede486ebd22e3c2.jpg
ket.foto: berbaju batik di Roma/dokpri

Hanya sebuah renungan kecil di hari batik yang terlambat sehari.  Kalau mencintai jangan setengah hati .Seperti sebait lirik lagu yang dinyanyikan Nat Kingcole:'When I fall in love.it will be completely " ,jangan hanya sebatas cinta dimulut ,tapi nyatakanlah cinta kita dengan tindakan nyata

Ini batikku, mana batikmu?

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun