Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membuka Hati untuk Menolong Orang

1 Oktober 2020   10:37 Diperbarui: 1 Oktober 2020   10:44 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ilustrasi:https://medium.com/@harvardeducation


Menghadirkan Kelegaan Dalam Diri Kita

Untuk dapat menjadikan hidup kita bermanfaat,tidak harus menunggu kita jadi orang kaya atau memiliki kelebihan. Karena menolong orang tidak semata berarti bagi bagi uang atau materi. Ada banyak cara bagi kita untuk menolong meringankan beban hidup orang lain,walaupun mungkin dari segi ekonomi kita belum mampu mengaplikasikan hidup berbagi

Setiap hari ada begitu banyak kesempatan bagi kita untuk menolong orang lain,walaupun mungkin dalam hal yang tampak sangat sepele. Jangan lupa hal yang tampak sangat sepele dan tak berarti bagi kita,boleh jadi bagi orang lain,merupakan sebuah kebahagiaan besar.  Misalnya, ketika kami lagi makan di tepi pantai,semasa masih berada di tanah air. Ada beberapa orang anak datang mendekat dan berbicara dengan suara lirih :" Maaf ya Om dan tante,kalau nasinya tidak habis dimakan,kasihkan kepada kami ya "  

Masa iya kita tega kasih anak anak tersebut ,sisa nasi yang tak habis dimakan? Maka kami memesan satu porsi besar makanan dan memberikan kepada anak anak tersebut. Dengan mata berbinar binar,berulang kali mereka mengucapkan terima kasih dan makan beramai ramai .Apalah artinya sepiring nasi,dengan rasa bahagia menyaksikan anak anak tersebut makan dengan lahapnya?

Dalam Hubungan Dengan Tetangga

Sebelum covid 19,kami diundang oleh tetangga untuk pertemuan dan makan malam bersama,dengan cara membawa makanan masing masing ,bahkan membawa kursi masing masing. Tuan rumah tampak sibuk mengeser geser meja yang akan dijadikan tempat meletakan makanan yang dibawa para tetangga. 

Maka tanpa diminta,saya berdiri dan membantu mengangkat kursi dan meja . Hanya perkara kecil,tapi tuan rumah sangat senang sekali,karena tampak ia sudah kelelahan,mempersiapkan segala sesuatunya seorang diri. 

Sejak saat itu, setiap kali berpapasan,maka tetangga kami Fred, melambaikan tangan dan berteriak :"Good morning Effendi. How are you today?" Ungkapan,betapa senangnya bertemu. Padahal yang saya lakukan hanya membantu mengangkat meja dan kursi  Bantuan yang secara ekonomis tak bernilai apa apa,tapi ternyata telah meninggalkan kesan mendalam bagi tetangga kami. Merasa dirinya diperhatikan

Mentraktir Teman Secangkir Kopi

Secangkir kopi di Australia nilainya ,sekitar 7 dolar. Ketemu teman sesama orang Indonesia di Mall dan mengajak minum kopi,ternyata sudah mampu merupakan jalan untuk menjalin hubungan lebih lanjut,Padahal apalah artinya secangkir kopi? Mungkin saja uangnya lebih banyak ketimbang uang yang ada dalam dompet isteri saya atau dalam kantong saya,tapi yang diajak minum kopi senang banget,karena merasa dihargai/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun