Pertanyaan Yang Seringkali Ditujukan Kepada Saya
Entah sudah berapa kali saya ditanyai hal yang sama, yakni "Maaf Uda, isterinyo Cino yo?" saya sudah tidak ingat lagi. Pertanyaan ini saya dapatkan sehabis makan di restoran Padang di berbagai lokasi di Jakarta bersama dengan sanak keluarga..
Usai membayar apa yang kami makan, maka saya dan isteri mulai melangkah keluar. Tapi baru melangkah sudah ditanyai dengan pertanyaaan tersebut diatas.
Nah, kalau mendapatkan pertanyaan semacam ini apakah saya perlu menjelaskan bahwa diri saya sendiri adalah turunan Cina sama dengan isteri saya?Â
Menurut pendapat saya pribadi, pertanyaan iseng ini tidak perlu saya tanggapi serius dengan membuang waktu untuk menjelaskan duduk perkara. Karena itu, setiap kali ada pertanyaan semacam ini maka dengan enteng saya menjawab "Oh Iyo" Tapi ternyata jawaban saya ini belum memuaskan yang bertanya, karena masih dilanjutkan dengan pertanyaan "Jadi mualaf yo D ?" Â Maka sambil berjalan keluar saya menjawab "Insyaalah" demi untuk mengakhiri tanya jawab yang tidak perlu
Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi?
Kemungkinan pertama adalah karena mendengarkan saya terus berbicara dalam bahasa Padang selama menikmati makanan disana dan didukung oleh kulit saya dan rambut saya tidak seperti etnis Tionghoa lainnya yang kulitnya kuning langsat dan rambutnya lurus. Sedangkan kulit saya agak sawo matang dan rambut saya agak berombak.Â
Karena itu saya sering dipanggil teman teman saya sewaktu dulu "Hitachi", maksudnya "Hitam Tapi China" Tapi saya sama sekali tidak merasa tersinggung atas gelar yang disematkan kepada saya. Tapi yang masih belum ditemukan jawabannya adalah pertanyaan yang seringkali saya dapatkan dari berbagai Restoran Padang
Nama Effendi Dikira Asal Turky
Lain lagi ketika kami sudah tinggal di Australia. Orang tidak lagi pernah menanyakan apakah isteri saya Cino atau tidak, tapi pertanyaannya adalah "Apakah anda berasal dari Turky?" Lha, emangnya wajah saya mirip orang Turky? Ternyata bukan itu masalahnya, melainkan karena nama saya adalah "Effendi" Yang di Turky berarti "Master" atau "Guru"
Bagi saya sama sekali tidak merasa tersinggung ,apalagi sampai sakit hati. Malahan setelah mendapatkan pertanyaan unik tersebut,biasanya saya dan isteri jadi tertawa geli dan isteri saya melanjutkan dengan mengoda saya :" Maaf yo Da isterinyo Cino yo?". Tapi cuma heran saja.ada apa dengan diri saya ?
Kejadian yang tampak sangat sepele. tapi bagi saya merupakan pertanyaan tak terjawab yakni "Mengapa ada orang yang mau bertanya demikian?
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H