Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlukah Sibuk Mencari Kesalahan Orang agar Diri Tampak Perfect?

13 September 2020   10:00 Diperbarui: 13 September 2020   09:59 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukankah Lebih Baik Menjadi Diri Sendiri?

Hidup ini mengajarkan kita banyak hal.Salah satunya adalah ketika berhadapan dengan seseorang yang setiap kali datang bertamu kerumah kita,selalu ada saja yang dikoreksi . Dan orang ini boleh jadi salah seorang dari sahabat kita ,bahkan bisa jadi masih kerabat. Hampir semua hal di kritik,sejak dari tata letak sofa dan meja di ruang tamu, hingga lukisan yang dapat membawa sial,serta tumbuhan didepan rumah,yang katanya bisa menyebabkan hoki tertutup

Masih  terus berlanjut ,memberikan petata petitih, cara mendidik anak anak ,hingga bagaimana seharusnya sebagai seorang isteri dan ibu rumah tangga merawat kehidupan berumah tangga. Mendengarkan betapa petuah petuah keluar dengan begitu lancar dan tertata apik dari mulus sosok orang seperti ini, akan membuat kita terpana .Dalam pikiran kita terbayang bahwa kehidupan pribadinya,pasti  merupakan sosok yang perfect .! 

Nah,mungkin ada yang pernah ketemu dengan tipe orang semacam ini? Cobalah sesekali berkunjung kerumahnya .pasti akan terkaget kaget,karena ternyata  kondisi dalam rumah tangganya berbeda bagaikan siang dan malam,dengan segala petata petiti dan pesona yang ditebarkan setiap kali berkunjung kerumah kita

Sibuk Recoki Urusan Orang,Hingga Lupa Diri Sendiri

Nah, hobi mencari cari kesalahan ataupun kekurangan orang lain ini,patut menjadi perhatian kita,agar jangan sampai kita terjerumus menjadi sosok yang :"sok perfect " dimata orang,tapi rumah tangga sendiri brantakan. Kondisi seperti ini tidak hanya merasukki emak emak,tapi juga bapak bapak.  

Walaupun beda gaya dan caranya,tapi intinya adalah ingin menunjukkan bahwa dirinya lebih sempurna dari siapapun . Kalau duduk di Kedai Kopi sibuk bercerita tentang bisnis miliaran rupiah Dan berbicara dengan suara yang dibuka volumenya agar orang yang mendengar terkagum kagum.Lupa bahwa kalau sudah bisnis miliaran rupiah,orang tidak duduk minum di Kedai Kopi, tapi di Restoran atau minimal di Cafe elite.

Usaha Menutupi Kekurangan Diri Dengan Cara Keliru

Orang dengan tipe disebut diatas ada dimana saja .Tujuannya adalah ingin menutupi kekurangan diri,dengan cara keliru ,yakni dengan mencari cari kesalahan orang lain atau membual tentang bisnis miliaran rupiah,padahal dirinya cuma makelar .Karena diri kita pribadi dan keluarga kita masih jauh dari dapat disebut sempurna,mengapa tidak fokus untuk memperbaiki diri sendiri dan keluarga kita? Mengapa pula kita kepo urusan orang lain? 

Tidak masalah orang tahu bahwa kita miskin. Tidak perlu kita menyembunyikan bahwa kondisi ekonomi kita sedang memprihatinkan dengan cara mengarang cerita bisnis miliaran  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun