Saya semakin memahami arti dan makna dari kalimat, "Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir". Salah satu buktinya adalah untuk memecahkan misteri, mengapa tulisan yang bagus dan menarik menurut kita, tapi yang baca cuma secuil? Sedangkan artikel yang kita tulis sambl bersiul siul ee dibaca oleh ribuan orang?Â
Menulis memang bukan untuk mengejar setoran, tapi kalau ada cara dan gaya agar tulisan kita semakin diminati orang banyak mengapa tidak? Karena sejujurnya, saya merasakan bahwa tulisan saya semakin hari semakin tergradasi oleh perubahan selera pembaca, sedangkan gaya tulisan saya masih itu ke itu juga. Karena itu saya bertekad untuk terus belajar.
Terima kasih kepada teman-teman yang dengan setia selalu memberikan supportnya.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H