Dalam Perjalanan Mengajar Tehnik Terapi Diri
Kalau berdasarkan teori dari psikologi maupun medis, bahwa sesungguhnya tidak ada kejadian kesurupan. Yang terjadi adalah gangguan kesadaran jiwa yang disebut dengan gejala "dissociative disorder ".
Karena saya pernah belajar sedikit tentang psikologi, walaupun hanya dapat sertifikat bodong tapi setidaknya memahami serba sedikit tentang pernak pernik psikologi.
Hal ini tentu tidak terlepas sebagai persiapan saya berkeliling nusantara untuk mengajarkan tentang teknik terapi diri secara alami.Â
Nah, sebagai seorang Master tentu saya tidak ingin mempermalukan diri sendiri dan mempermalukan sekitar  puluhan ribu orang yang menjadi murid saya selama 20 tahun berkelana .
Teori dan Kenyataan yang Berbeda
Tanpa perlu menimbulkan pro dan kontra antara teori yang dianut oleh paham psikologi yang tidak memercayai tentang adanya kesurupan, saya hanya menceritakan tentang pengalaman pribadi dalam mengatasi masalah orang kesurupan. Dengan catatan,dipercaya syukur,tidak dipercayai juga sama sekali tidak akan membuat saya rugi dalam segi apapun.
Dipercaya atau tidak,tidak akan mengubah kenyataan yang ada,yakni bahwa memang telah terjadi berbagai kesurupan atau kerasukan diberbagai tempat dimana kami melakukan kegiatan penyembuhan. Yang kalau diceritakan seluruhnya kayak cerita dongeng dalam 1001 malam. Karena itu saya hanya mengambil satu contoh saja, yakni kejadian di kampung halaman saya sendiri di kota Padang.
Pada waktu kami mengadakan lokakarya di hotel  Pangeran Beach yang berlokasi di Lolong  kota Padang, seluruh ruangan dengan kapasitas sekitar 150 kursi penuh terisi dari para perserta dari berbagai arah.Â
Saat sedang berlangsung proses transfer energi tetiba seorang  wanita menjerit jerit dan mengamuk. Langsung dipegang oleh 2 orang anggota keluarganya yang keduanya adalah pria.Â
Tapi begitu wanita ini memberontak pegangan keduanya terlepas dan kedua pria ini terhuyung huyung. Kemudian ganti dengan pria lain yang mencoba menolong,tapi terjadi hal yang sama.Â
Maka seluruh mata tertuju kepada saya sebagai Master Reiki. Sebuah tantangan bagi saya,seandainya saya gagal,maka acara akan bubar dan nama saya akan dicoret dari daftar Master Reiki apalagi sebutan yang disematkan kepada saya  adalah GM atau singkatan dari Grand Master. Walaupun dalam hal ini kata "Master' berarti "guru" atau "suhu" dan bukan gelar akademik,tetapi tetap saja menyandang beban moral
Cara MengatasiÂ
Pertama kita harus penuh percaya diri. Saat berhadapan dengan wanita yang kesurupan,tampak wajahnya menyeringai mengerikan.Wajah aslinya yang lumayan cantik,berubah total jadi menakutkan.Â
Saya tatap matanya dan mengangkat telapak tangan serta "menembakan" energi kearah cakra ajna nya yang dipercayai sebagai tempat keluar masuk roh.Â
Tetiba matanya mendelik dan berteriak kearah saya "Tega teganya kamu Master. menyakiti saya. Saya ini neneknya yang berasal dari Jambi. Saya ingin melindungi cucu saya mengapa kamu ganggu?"
Dan dengan tenang saya menjawab " Saya tidak mau menyakiti anda,tapi ini bukan tempatmu. Dalam nama Tuhan, kamu kembalilah keteempat dimana kamu harus berada" Dan wanita ini menjerit semakin keras:"jangan bakar saya ,sakit ,jangan bakar saya!"
Saya menjawab "Saya tidak akan menyakiti anda,keluarlah dari diri wanita ini,karena ini bukan tempat kamu", sambil tetap menembakkan energi ke arah Cakra Ajnanya. Sesaat kemudian terdengar lagi suaranya yang parau, persiss suara nenek nenek "Baik saya akan pergi,izinkanlah saya pamitan kepada cucu cucu saya"
"Baik, silakan" jawab saya
Dan terdengar lagi suara si nenek" Anak cucuku, nenek mau pamitan. Jangan lakukan hal hal yang tidak di redhoi Allah. Assalamualaikum" Dan sesaat kemudian yang hadir menjawab "Mualaikum salam" dan wanita ini roboh terkulai. Syukur sebelumnya sudah saya ingatkan agar keluarga menjaga jangan sampai ia terjatuh.Karena begitu roh yang merasuki keluar,maka tubuhnya akan lemasÂ
Saran
Bagi yang tidak merasa yakin diri atau ragu ragu, saran saya jangan mencoba menpraktikan cara ini. Perlu persiapan diri dan saya sudah mempersiapkan bertahun tahun sebelum berani melangkah menjelajahi nusantara. Dilain kesempatan saya akan menuliskan tentang bagaimana bisa mempelajari tekhnik ini, tentu kalau ada yang berminat
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H