Bersyukur ada kekuatan doa. Saya tidak bunuh diri dan tidak pernah melakukan tindak kejahatan apapun,malahan justru penderitaan ini saya jadikan cambuk diri.
Bagaikan Mimpi Kami Bisa Tinggal di Australia
Terkadang saya mencubit lengan saya,untuk memastikan bahwa saya tidak sedang bermimpi.ketika kami duduk di tepi pantai menikmati udara segar dan pemandangan indah di dekat kediaman kami di Burns Beach. Didera penderitaan hidup selama bertahun tahun telah mengubah saya menjadi orang yang tahu dan dapat merasakan  penderitaan orang lain dan jauh dari keangkuhan diri.
Kalau dulu saya sempat bertanya kepada Tuhan dalam doa saya :"Tuhan  apa dosa saya sehingga tujuh tahun tidak cukup untuk menebusnya? "Tapi kini saya justru bersyukur,bahwa saya sudah menderita dimasa muda dan dapat menikmati hidup layak di hari tua bersama istri tercinta dan anak mantu cucu. Saya menangis menyaksikan teman teman semasa kecil yang dulu hidup berkecukupan,malahan dihari tua ,hidup tak berdaya
Hidup ini sungguh merupakan proses pembelajaran diri di University of Life. Terpulang kepada kita mau memetik hikmahnya atau malahan putus asa. Your choice is your life
Tjiptadinata Effendi