Untuk Membaca Perasaan Lawan Bicara Terhadap Diri Kita
Tidak perlu kita balik ke bangku kuliah untuk secara khusus mengikuti kelas Body Language atau Bahasa Tubuh. Karena hal ini secara nyata dapat dipelajari dari berbagasi bahasa tubuh terhadap diri kita. Hal yang sudah sangat lazim terjadi dalam beinteraksi dengan warga setempat dan kita dapat mempejarai bahasa tubuh lawan bicara ,apakah ia masih ingin melanjukan pembicaran dengan kita, atau mungkin  secara tersirat sudah mengisyaratkannya,
MisalnyaÂ
Lawan Bicara Menghindari Eyes Contact dengan kita
- ada sesuatu yang disembunyikanÂ
- merasa kehadiran kita tidak tepat waktuÂ
- merasa tidak simpati terhadap diri kita
Menyalami kita hanya dengan ujung jariÂ
- Dapat dimaknai ,lawan bicara tidak senang kehadiran kita
- atau merasa tidak selevel dengan diri kita
Lawan bicara lebih banyak diam atau Tiap Sebentar Tengok Jam
- sudah waktunya kita pamitan
- Tidak antusias berbicara dengan diri kita
Manfaatnya Bagi Kita
Tulisan diatas hanyalah sebagian kecil dari bahasa tubuh yang sangat sering kita alami. Dengan memahami bahasa tubuh, walaupun tidak secara utuh, setidaknya kita dapat membaca apa yang ada dalam hati lawan bicara kita.Â
Yakni membaca apa yang tersirat dalam bahasa tubuhnya. Sehingga kalau kita berkunjung kerumah seseorang dan tuan rumah, sambil berbicara kepada kita.tangannya sibuk memainknan HP, maka alangkah eloknya kita pamitan, sebelum tuan rumah mengusir kita secara halus.
Asas Timbal Balik
Dengan memahami bahasa tubuh yang menunjukan bahwa lawan bicara tidak antusias berbicara berlama lama dengan diri kita, maka hal ini berlaku secara timbal balik. Maksudnya, janganlah memperlakukan orang lain, sebagaimana kita juga tidak  suka diperlakukan
Tjptadinata  Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H