Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gaya "Sprint "dan "Marathon" dalam Dunia Tulis Menulis

11 Agustus 2020   23:30 Diperbarui: 11 Agustus 2020   23:43 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto : Irvianty Effndi pelari Mountain to Mountain di New South Wales./foto kiriman Irvianty Effendi

Adalah Sebuah Fakta Tak Terbantahkan

Istilah :"lari Sprint " dan "marathon" aslinya adalah istilah yang diterapkan dalam olahraga lari. Lari Sprint adalah dalam jarak antara 50 meter hingga 400 meteran . Karena pada umumnya kemampuan seseorang untuk melakukan lari sprint,hanya mampu stabil selama sekitar 40 detik dan setelah itu kehabisan nafas dan harus berhenti.

Sedangkan lari Marathon, membutuhkan stamina yang mantap ,karena melakukan perjalanan jauh hingga 40 kilometer,sehingga tidak memungkinkan memforsil seluruh tenaga,karena kalau hal ini dilakukan,hanya mampu meninggalkan lawan  pada awalnya dan kemudian kehabisan nafas. 

Dulu sewaktu masih di SMA ,saya latihan marathon dari rumah orang tua ke Teluk Bayur yang jaraknya sekitar 15 kilometer. Saya hanya sempat ikut lomba lari marathon setingkat lomba dikota Padang dan tidak sempat melaju hingga ketingkat provinsi

ket.foto : Irvianty Effndi pelari Mountain to Mountain di New South Wales./foto kiriman Irvianty Effendi
ket.foto : Irvianty Effndi pelari Mountain to Mountain di New South Wales./foto kiriman Irvianty Effendi
Dalam Dunia Tulis Menulis

Dalam dunia tulis menulis,ternyata gaya :"Sprint"dan " Marathon" memainkan peran penting. Kebanyakan penulis menggunakan gaya Sprint ,yakni menulis dengan menggebu gebu,sehingga sehari bisa 10 artikel,tapi baru dalam tempo satu dua bulan,sudah kehabisan daya dan stamina dan berakhir dengan offline dari kegiatan tulis menulis.

Who Laugh Last .Laugh the Best

Yang tertawa terakhir adalah tertawa paling baik  Filosofi ini dapat di hubungkan dengan para penulis dengan gaya :"marathon" ,yang mungkin pada awalnya ketinggalan dari penulis yang menggunakan tehnik lari Sprint. tapi yang memenangkan pertarungan adalah yang mampu bertahan dengan gaya menulis marathon

Silakan ditengok, entah berapa banyak penulis yang bikin kita terkagum kagum,karena dalam sehari bisa menulis 10 hingga 15 artikel,tapi sayang hanya mampu bertahan beberapa bulan,untuk kemudian tenggelam karena kehabisan daya

Nah,terpulang pada pribadi masing masing,kita memilih menjadi Penulis "Sprint" ataukah menjadi "Penulis Marathon?" The Choice is yours !

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun