Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Waspadai Bahaya Berkeluh Kesah Berkepanjangan

10 Agustus 2020   21:02 Diperbarui: 10 Agustus 2020   20:51 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :tjiptadinata effendi

Tanpa Sadar Mengutuki Diri Sendiri

Pikiran selalu mendahului realita .Hal yang sangat mudah dipahami,tanpa perlu berselancar di google. Contoh aktual. Sebelum kita tiba ditempat tujuan,pikiran kita sudah terlebih dulu tiba disana. Bedanya adalah  begitu kita terpikirkan untuk kesuatu tempat,maka dalam hitungan detik.secara virtual kita sudah tiba ditempat tujuan yang mungkin jaraknya ratusan kilometer atau bahkan lebih jauh.

Tapi untuk dapat tiba secara phisik,maka kita butuh untuk melakukan langkah awal. Seperti kata peribahasa: "A thousands miles of a journey begin with the first step" Sejauh apapun niat kita untuk melakukan perjalanan selalu diawali dengan langkah pertama. Tanpa melangkah,maka rencana perjalanan tidak akan pernah terjadi 

Semua Keajaiban Dimulai dari Pikiran Kita

"All the miracles begin in the mind" yang artinya :"Semua keajaiban yang terjadi ,selalu berawal dari pikiran. Karena  apa yang kita pikirkan dan yakini,maka akan menjadi doa kita.

 Alam bawah sadar kita akan merekam apa yang kita pikirkan secara terus menerus dan kemudian menjadikannya sebuah realita. Tetapi alam bawah sadar kita tidak bisa memilah mana yang positif dan mana yang negatif. Disinilah letaknya bahaya yang mengancam bagi orang yang selalu mengisi hidupnya dengan keluh kesah.

Masalah ini sesungguhnya hampir setiap hari kita alami,sehingga untuk memahaminya,tidak perlu berselancar di google. Misalnya  ,orang yang selalu berpikir: "Memang beginilah nasib saya .,apapun yang saya kerjakan selalu gagal" Maka tanpa disadari ,orang tipe seperti ini sesungguhnya sudah mengutuki diri nya sendiri. Maka kutukan itupun terjadilah,sesuai program negatif yang mengendap di alam bawah sadarnya

Atau ada juga yang berpikir "Saya sudah berusia 60 tahun, sudah tua. Jadi wajarlah bila mulai sakit sakitan " Maka tak perlu menunggu lama ,dalam waktu singkat, proses penuaan diripun dimulai dalam diri nya. Seperti kata peribahasa :" You are what you think !" Anda akan menjadi seperti apa yan anda pikirkan.

Kami Tidak Pernah Berpikir: "Kami Sudah Tua"

Hal inilah yang kami praktikkan dalam hidup ,yakni tidak pernah berpikir bahwa kami sudah tua dan tidak pernah merasa tua. Karena itu diusia yang sudah 77 tahun plus ini,kami berdua tetap sehat lahir dan batin. Kami jauh dari segala macam obat obatan dan supplement food. Masih membaca teks di Hp tanpa kaca mata.Semua kebutuhan  hidup kami kerjakan sendiri ,sehingga tidak menjadi beban bagi anak cucu

Bagi yang selama ini tanpa sadar telah mengiring hidupnya kejalan yang keliru,maka jangan tunda lagi,untuk melakukan transformasi diri.dengan jalan mengubah cara berpikir.Dengan mengubah cara berpikir,maka sikap mental akan berubah dan prilaku kita juga akan ikut berubah  dan berhentilah berkeluh kesah. 

Tulisan ini disarikan dari buku: "Transformasi Diri".karya tulis Tjiptadinata  Effendi 

catatan: Artikel ini sama sekali bukan merupakan bagian dari promosi jualan buku,karena buku tersebut sudah sejak 10 tahun lalu sudah tidak ada lagi dijual 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun