Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Sepintas Tentang Brain Wash

9 Juli 2020   15:53 Diperbarui: 9 Juli 2020   16:07 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Sekarat Ingat Berdoa

Usai dari melaksanakan tugas melakukan Brain wash, maka Nicolaus pulang  kerumahnya yang berada didaerah pertanian. Sesungguhnya hari masih sore,tapi karena musim dingin,semuanya gelap dan jalanan licin. Karena jalanan sepi,maka Nicolaus tancap gas,ingin cepat tiba dirumah /Tapi ditengah perjalanan roda kendaraaannya mengilias sesuatu dan kendaraan slip dan tak terkendali. Jungkir balik keluar jalur.

Ketika ia sadar ,baru mengetahui bahwa kendaraannya terbalik dan kakinya terhimpit. Segala usaha untuk melepaskan diri sia sia. Saking kesakitan, perlahan lahan kesadarannya mulai hilang dan tubuhnya serasa membeku, karena tergolek dijalan yang basah. Dalam keputusasaan ,tiba tiba Nicolaus ingat doa yang diajarkan ibunya sewaktu ia masih kecil : "Tuhan, selamatkanlah hidupku " Kemudian Nicolaus tidak sadarkan diri

Sudah Di Rumah Sakit

Ketika ia sadarkan diri, Nicolaus mengira ia sudah meninggal,Tapi tiba tiba ia mendengarkan suara dokter: "Bagus, Anda sudah sadar" Dokter menceritakan bahwa ia ditemukan oleh Polisi yang sedang patroli di jalan raya dan membawanya ke rumah sakit. Seandainya tidak cepat tertolong,maka ia akan mati membeku dijalan

Sejak saat itu Nicolaus, sadar bahwa Tuhan itu benar benar ada dan ia bertobat dan kemudian  menjadi pengungsi di Australia 

Seperti diceritakan oleh Nicolaus, teman sesama kursus bahasa Inggeris di Illawarra Multicultural Service

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun