Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penuaan Dini Dapat Terjadi karena Kita Menyimpan Dendam

2 Juli 2020   04:19 Diperbarui: 2 Juli 2020   04:26 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : dokumentasi pribadi

Dendam dan kebencian Menguras Energi Kita

Setiap orang pasti pernah marah .karena berbagai alasan . Saking marahnya ,hingga tak mampu lagi mengotrol diri,sehingga memaki sana sini. Setelah habis mengumbar kemarahan, orang akan merasa sangat kelelahan,karena energinya  terkuras habis.

Tidak jarang,akibat dari kemarahan yang meledak ledak, akan terbawa masuk menjadi mimpi mimpi buruk  Apalagi bila kemarahan dibiarkan bersemayam dalam hati ,maka setiap kali mengingat akan hal hal yang sudah melukai hati ,maka energi kita terkuras dan akibatnya kita menjadi lemas Dan secara perlahan,tanda disadari  kita akan kehilangan antusias hidup.

Password Untuk Mematahkan Kutukan Diri Adalah :"Memaafkan"

Dalam upaya menyembuhkan luka batin, kita tidak perlu menghabiskan waktu dan dana untuk mencari obatnya kemana mana,karena sesungguhnya penangkal dari kutukan ini ada dalam diri masing masing,yakni memaafkan.

Sayang sekali orang tidak menyadari akan hal ini ,sehingga merasa perlu untuk mencari pertolongan guna menyembuhkan luka batin ,akibat dari dendam yang membara dalam hati.

Memaafkan Miliki Manfaat Ganda

Bila kita mau memaafkan dengan setulus hati,maka yang pertama merasakan manfaatnya secara nyata adalah diri kita sendiri dan kemudian orang yang kita maafkan.

Dua manfaat sekaligus akan diperoleh hanya dengan mengaplikasikan satu kata kunci tersebut diatas.Memaafkan,memang sangat mudah diucapkan bahkan lebih mudah dibandingkan membalikkan telapak tangan,tapi mempratikkannya ,dibutuhkan kelapangan hati dan kesadaran jiwa,bahwa dendam hanya akan meracuni diri kita lahir dan batin

Saya berani menuliskan hal ini,karena sudah mengalaminya berkali kali,termasuk sahabat baik yang sudah menyebabkan saya berada dalam tahanan dan mengalami penderitaan selama lebih dari dua tahun.

Bukan karena saya adalah orang baik,tapi karena sudah merasakan pahit getirnya menyimpan dendam dan kebencian dalam hati,yang sungguh setiap saat merasakan bagaikan ada duri dalam daging 

Hidup Bebas Tanpa Dendam dan Kebencian

Kita tidak mungkin dapat menyayangi semua orang,setidaknya hal ini yang saya rasakan ,walaupun ada perintah agama:"Sayangilah semua orang sebagaimana kamu menyayangi dirimu sendiri" ,tapi yang dapat dilakukan adalah jangan membenci siapapun

Hidup tanpa dendam dan kebencian ,sungguh merupakan kemerdekaan yang sejati,bebas dari tekanan batin dan dapat merasakan rasa syukur yang mendalam setiap saat. Semua orang pasti bisa memaafkan,asal saja mau melakukannya dengan ikhlas

Renungan di pagi hari yang indah

Tjiptadinata Efffendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun