Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sikit-sikit" Tersinggung, Kapan Dewasanya?

30 Juni 2020   16:15 Diperbarui: 30 Juni 2020   19:26 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergaul Lintas Usia Gampang Gampang Susah

Kok kayak mengisi teka teki silang pakai istilah "gampang gampang susah?" Memang perjalanan hidup kita tidak bisa disamakan dengan teka terki silang, tapi kalau kita mau merenungkan sesaat sesunggunya ada pertalian benang merahnya, dalam mengakrabi pergaulan kita dengan lingkungan yang bersifat lintas usia. 

Tidak jarang ketika mengisi teka teki silang, kita berbesar hati karena merasa sudah menemukan jawabannya. Ternyata setelah dicocokan , jawaban yang dianggap pasti benar tersebut ternyata tidak pas dengan kolom yang disediakan, Artinya prediksi kita keliru dan harus mutar otak lagi untuk mencari jawaban yang benar ,sekaligus pas bila jawaban tersebut diisi pada kolom yang sudah disediakan

Maksud Hati Ingin Bercanda  eee Malah Akibatnya Putus Hubungan

Walaupun usia saya sudah termasuk kriteria senior, tapi sejujurnya saya senang bercanda dengan siapa saja.Tentu saja bercanda yang santun dan jauh dari candaan jorok.walaupun saya bukan termasuk orang yang agamis. Nah,saya sebut :"senior" karena saya tidak suka disebut dengan istilah :

  • sudah bau tanah
  • sudah bangkotan
  • sudah berusia senja 
  • dan seterusnya 

Tapi walaupun saya tidak suka sebutan salah satu dari "panggilan kehormatan" tersebut,bilamana ada yang menyebut saya sudah berusia senja, saya tidak cepat cepat tersinggung lalu memutuskan hubungan . Paling saya bawa bercanda "Hmm kalau sudah senja emangnya ntar lagi mau malam?"Mungkin karena saya hobi bercanda,maka saya maknai candaan dengan berbesar hati

Tidak Semua Orang Dapat Menerima Candaan

Dalam grup WAG ,sekali waktu saya pernah bercanda :" Kapan jalan jalan ke Australia,kabarkan ya  Yenny .Kami jemput dan ajak jalan jalan "Walapun bercanda,tapi kalau ada teman atau kerabat yang datang ke australia,tidak pernah sekali jua kami abaikan, Setidaknya ,betapapun sibuk,pasti sekali kami jemput di hotel tempatnya menginap dan kami ajak jalan jalan dan tentu sebelum mengantarkan kembali ke hotel, kami ajak makan malam

Tetapi kali ini ,candaan saya membentur batu karang . Yang namanya Yenny,terus menjawab kontan:" Aduh ,mentang mentang saya orang miskin,jangan diledekin begitu Om Tjip.  Jangankan ke Australia,untuk makan saja kami susah. Kayaknya saya salah bergabung di WAG orang orang kaya !"

Aduh, kayak ada bom meledak ditelapak tangan ,tentu saja saya terkaget kaget dan langsung minta maaf.Tapi ternyata jawabannya :"Tidak ada maaf bagimu" dan sejak saat itu Yenny left .Ia sedih ,saya 100 kali lebih sedih lagi,karena merasa sudah melukai hati otang Sejak saat itu,saya menahan diri untuk tidak bercanda ,kecuali kalau sudah benar benar akrab. 

Nah,kalau sikit sikit kita tersinggung dan ngambek,maka orang akan menjadi salah tingkah terhadap diri kita dan menyurutkan langkah untuk menghindari komunikasi lebih lanjut.Lagi pula kalau gampang tersinggung,kapan mau dewasanya?  Tapi demi untuk menghindari jangan sampai keteledoran saya  terhadap Yenny terulang lagi,maka bakat melawak saya ,terpaksa saya lockdown,agar jangan lain ada yang tersinggung akibat candaan saya

Renungan kecil menjelang senja

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun