Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Paling Mengerikan dalam Hidup Saya

22 Juni 2020   10:20 Diperbarui: 22 Juni 2020   13:36 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. tjiptadinata effendi

Bukan Ketika Saya Terkapar Berkali Kali di Rumah Sakit

Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang paling mendebarkan, paling menakutkan, dan paling mengerikan dalam perjalanan hidupnya. 

Dalam menentukan kriteria agar dapat disebut sebagai pengalaman paling mengerikan, tentu saja tidak ada kriteria yang baku karena amat tergantung pada masing masing orang. Ada orang yang mungkin menempatkan kejadian ketika terjadi kecelakaan pada dirinya sebagai hal paling mengerikan. Hal ini tentu saja sah-sah saja karena tidak ada orang yang akan dirugikan dengan pernyataan ini.

Ada juga yang mungkin bercerita saat paling menakutkan dan mengerikan adalah di saat dirinya terjatuh dan terpancang di atas pagar bambu Atau saat sedang sekarat karena tenggelam maupun ketika berkali kali terbaring di ruang operasi, boleh jadi merupakan hal yang paling mengerikan bagi orang lain. 

Saya Sudah Mengalami Semua Kejadian Ini

  • 4 kali tergeletak di ruang operasi 
  • 3 kali terkapar di jalan raya tak sadar diri
  • 1 kali terjatuh dan terpancang dipagar bambu
  • 1 kali terjatuh dari pohon dengan kepala terhempas ke tanah
  • 1 kali tenggelam di kolam renang
  • 2 kali tenggelam di laut
  • 1 kali infeksi 80 persen paru-paru di Australia 

Yang Paling Mengerikan Bukan Hal Tersebut

Yang paling mengerikan adalah ketika saya sedang mengemudikan sedan toyota Corolla dari Padang menuju ke Jakarta dengan membawa istri dan anak-anak ketika mereka masih kecil Kendaraan baru saja diambil dari bengkel yang sudah menjadi langgangan kami dan yakin bahwa semuanya sudah dilakukan check and recheck secara maksimal. 

Pada awalnya, semua berlangsung dengan aman dan tidak ada sedikitpun terasa ada gangguan atas kendaraan yang baru setahun saya beli.Ketika tiba di luar kota dan kondisi lalu lintas sepi, saya mulai tancap gas dan melarikan kendaraan dengan kecepatan antara 80 hingga 90 km yang sesungguhnya adalah hal yang sangat wajar. Mengingat kalau berada di jalan toll, maka maksimum kecepatan adalah 100 km /jam. 

Ketika akan memasuki jembatan, saya bermaksud mengurangi kecepatan dengan menginjak pedal rem. Tapi sama sekali tidak berfungsi. Maka saya mencoba menekan pedal rem dengan gerakan seperti memompa dengan harapan bila ada yang menyangkut, rem bisa kembali berfungsi. Akan tetapi sama sekali tidak ada efek karena kendaraan melaju dengan kencang, sementara di depan tampak ada bis yang juga akan memasuki jembatan dengan arah yang berlawanan. 

Jantung saya serasa akan copot, tapi saya ingatkan diri saya agar jangan panik karena setiap detik mempertaruhkan keselamatan seluruh nyawa orang-orang yang saya cintai, yakni istri dan ketiga anak kami yang waktu itu masih kecil

Saya nyalakan lampu dan membunyikan klakson untuk mengisyaratkan something happen dengan kendaraan yang saya kemudikan dan kemudian begitu kendaran melewati jembatan, stir saya belokan secara tajam ke arah pinggiran jalan dan bersamaan dengan itu, perseneiling saya sentakkan sscara paksa ke persneiling 1 dan rem tangan saya tarik sekuat kuatnya. Terdengar bunyi berderak dengan keras, namun pada saat yang sama berhenti total. Mesin saya matikan dan langsung bersujud syukur, kami semuanya selamat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun